Sabtu 29 Dec 2018 06:06 WIB

Menghormati Orang Tua Rasulullah

Para ulama menyepakati jika orang tua Nabi SAW masuk ke dalam golongan Ahlul Fathrah

Rasulullah
Foto:

Sampai lemparan berikutnya, keluarlah nama unta sebagai undian. Abdul Muthalib yang kurang yakin melemparnya hingga tiga kali. Nama unta kembali keluar. Selamatlah Abdullah dari persembahan. Abdul lah pun kembali dalam aktivitasnya sedia kala. Membantu ayahnya dalam menyam but tamu dan mengelola sumur Zamzam di Makkah.

Sampai pada saatnya, pemuda Abdullah yang sudah mencapai usia 24 tahun dinikahkan dengan Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhra — pemimpin su ku Zuhra ketika itu. Pergilah Abdul Muthalib dan Abdullah untuk menemui Wahab dan melamar putrinya. Pernikahan bersejarah itu pun terjadi. Di samping itu, Abdul Muthalib juga melamar Hala, putri pamannya yang akan melahirkan Hamzah — paman Nabi SAW.

Abdullah tinggal selama tiga hari di rumah Aminah. Sesudah itu, mereka pindah ke keluarga Abdul Muthalib. Tidak berapa lama, Abdullah kemudian pergi untuk urusan dagang ke Suriah. Dia meninggal kan istrinya yang tengah mengandung bayi suci.

Selain ke Suriah, Abdullah juga pergi ke Gaza dan kembali lagi. Dia lalu singgah di tempat saudara-saudara ibunya di Madinah untuk sekadar beristirahat. Ketika hen dak pulang ke Makkah, Abdullah menderita sakit. Berita itu pun sampai ke Abdul Muthalib. Ia mengutus Harits, anaknya yang sulung, untuk ke Madinah dan membawa pulang Abdullah. Sesampainya di Madinah, Harits diberi tahu jika Abdullah sudah wafat dan dikuburkan setelah kafilah berangkat ke Makkah.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement