Kamis 13 Dec 2018 07:07 WIB

Tawasul Tiga Orang Saleh di Dalam Gua

Amalan utama membuat mereka mendapat pertolongan Allah.

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Kemudian giliran orang kedua. Ia pun memanjatkan kedua tangannya seraya berkata, "Sesungguhnya aku memiliki sepupu wanita yang amat aku cintai. Aku mencintainya layaknya pria mencintai seorang wanita. Aku memintanya melayaniku, tapi ia menolak. Aku pun mengumpulkan uang seratus dinar dengan susah payah. Setelah terkumpul, kuberikan pada gadis itu. Namun, setelah aku berada di hadapannya (untuk bermaksiat), gadis itu berkata, 'Wahai hamba Allah, bertakwalah kepada Allah.

Jangan kau buka tutup (renggut keperawananku) kecuali dengan haknya.' Mendengarnya, aku segera bangkit meninggalkannya. Ya Allah, kalau Engkau tahu aku melakukannya karena-Mu, karena mengharap wajah-Mu, karena takut siksa-Mu, maka bukakanlah untuk kami satu celah dari batu ini," pintanya. Maka, makin terbukalah celah batu tersebut dari mulut goa.

Tibalah giliran pria saleh ketiga. Ia bertawasul dengan perbuatannya yang mendahulukan hak orang lain. Ia berhati-hati mengambil harta orang lain tanpa hak. Suatu hari, ia pernah menyewa seorang buruh dengan upah seharga satu faraq beras atau sekitar 30 kilogram. Namun, setelah bekerja, si buruh tak mengambil upahnya. Maka pria saleh itu pun mengembangkan harta tersebut hingga ia mampu membeli ternak sapi dari upah yang dijadikan modal tersebut.

Lalu datanglah si buruh meminta haknya. Namun, upah tersebut sudah berkembang menjadi harta yang lebih banyak. Si majikan justru memberikan seluruh harta yang dikembangkan dari upah tersebut. Padahal, dialah yang mengembangkan harta itu dan hak si buruh hanyalah hak awal seharga satu faraq beras.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement