Selasa 11 Dec 2018 05:00 WIB

Menjadi Kaya dan Memperbudak Dunia

10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga, sembilan di antaranya pengusaha kaya.

Harta atau uang (ilustrasi).
Foto:

Salah satu tanda-tanda seseorang mendapatkan kenikmatan surga di akhirat, ia sudah terlebih dahulu merasakan kenikmatan tersebut di dunia. Menjadi seorang mukmin berarti melewati kehidupan di dunia dengan penuh kenikmatan. Suka dan duka, keduanya sama-sama bisa mengantarkan kepada kenikmatan iman.

Seperti diterangkan sebuah hadis, "Alangkah menakjubkannya menjadi orang beriman. Segala hal yang menimpanya selalu saja berbuah kebaikan. Jika ia berikan kenikmatan, ia bersyukur. Maka, itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia ditimpakan sebuah kesusahan, ia bersabar. Maka, itu juga baik baginya." (HR Muslim).

Memang, untuk bahagia tidak perlu kaya. Bahagia berasal dari hati, bukan dari harta benda. Tapi, ketiadaan harta juga dapat berpengaruh buruk pada kehidupan seorang mukmin. Bagaimana caranya ia akan menunaikan zakat, berangkat haji, atau berangkat berjihad, jika ia tidak mempunyai harta. Bagaimana ia akan bersekolah dan menuntut ilmu agama jika ia tidak mempunyai kecukupan biaya. Intinya, beberapa rukun Islam saja tidak akan mampu dijalankan jika ia tidak mempunyai kecukupan harta.

Untuk itulah, harta dan keindahan dunia diletakkan seorang mukmin di tangannya, bukan di hatinya. Jika ia letakkan di tangannya, ia mampu membolak-balikkan dunia sesuka hatinya. Tetapi, jika dunia ia letakkan di hatinya, ia akan menjadi budak dunia.

10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga, sembilan di antaranya adalah pengusaha kaya. Mereka dengan leluasa berdakwah dan bersedekah dengan hartanya. Namun, tidak satu pun dari mereka yang jatuh cinta pada dunia.

Umar bin Khattab pernah menyedekahkan 2/3 hartanya. Abu Bakar pernah menyedekahkan seluruh hartanya. Merekalah orang kaya yang menjadikan dunia bertekuk lutut dan melayaninya. Sangat bertolak belakang dengan mereka yang diperbudak dunia, tapi tidak mendapatkannya.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement