Ahad 25 Nov 2018 12:09 WIB

Dzatur Riqa Ujian Kesabaran Kaum Muslimin

Rasulullah saw dan pasukannya memerangi bani maharib dan Bani Tsalabah

Gurun pasir.
Foto: Wordpress.com
Gurun pasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Kita semua bersama-sama Rasulullah SAW dalam peperangan Dzatur Riqa," ungkap Jabir RA, sahabat Rasulullah SAW. Kemudian, sampailah Rasulullah bersama pasukannya di sebuah pohon yang rindang dan teduh. Lalu, Nabi SAW berteduh di bawah pohon itu dan menggantungkan pedangnya.

"Tiba-tiba datang seorang pria dari golongan kaum musyrikin sambil menghunus pedangnya. Takutkah engkau padaku? gertak lelaki itu. Tidak, jawab Rasulullah SAW dengan tenang.

"Siapakah yang dapat menolong engkau dari perbuatanku ini? bentak lelaki itu.

Allah, tutur Rasulullah SAW. Mendengar jawaban itu, jatuhlah pedang tersebut dari genggaman lelaki musyrikin itu. Lalu, Rasulullah segera mengambil pedang itu dan langsung bertanya.

"Siapakah yang dapat menolong engkau dari padaku ini? Jadilah engkau hai Muhammad sebaikbaiknya orang yang dimintai perlindungan. Sukakah engkau menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya ini utusan Allah? "

"Tidak suka, tetapi saya berjanji kepadamu tidak akan memerangi dirimu lagi, tutur lelaki musyrikin itu.

Rasulullah SAW pun melepaskan lelaki itu. Kisah yang tercantum dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim itu terjadi setelah Perang Dzatur Riqa.

Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadits Al-Nabawi, pertempuran Dzatur Riqa adalah peperangan melawan Bani Maharib yang terjadi pada Muharam 5 H. Rasulullah memimpin 400 pasukan untuk menghadapi Bani Maharib dan Bani Tsalabah dari Ghatafhan.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement