Sabtu 24 Nov 2018 07:00 WIB

Doa Nabi Sulaiman

putra dari Nabi Dawud tersebut dianugerahi kebijaksanaan dan sifat yang adil.

Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Sulaiman tak hanya diberikan kemampuan berkomunikasi dengan golongan binatang dan jin, tetapi ternyata putra dari Nabi Dawud tersebut juga dianugerahi kebijaksanaan dan sifat yang adil. Keadilan Sulaiman itu, seperti terungkap oleh Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, dalam tafsirnya yang berjudul, Tafsir al-Lathif al-Manan fi Khulashah Tafsir Alquran.

As-Sa'di menjelaskan, surah al-Anbiya' ayat ke-79 turun untuk mengabadikan kebijaksanaan Nabi Sulaiman. ''Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat), dan kepada masing-masing mereka (Daud dan Sulaiman) telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.''

Suatu hari dua orang ibu pergi ke padang rumput masing-masing membawa bayi mereka. Kedua bayi diletakkan di sebuah batu besar, sedangkan para ibu mengurus ladang mereka. Seorang ibu yang lebih muda telah memiliki firasat aneh akan keselamatan sang bayi jika ditinggal begitu saja. Nyata, seekor serigala tiba-tiba muncul dan menerkam salah satu bayi. Kedua ibu pun bersedih dan saling berebut bayi yang selamat.

Salah satu ibu yang lebih muda merasa bayi yang selamat adalah anaknya. Namun, seorang ibu yang usianya lebih tua pun merasa bayinyalah yang selamat. Keduanya bertengkar dan berselisih. Hingga mereka pun bermaksud membawa permasalahan bayi tersebut ke hadapan raja agar dapat diadili dan dikuak kebenarannya.

Saat itu, Kerajaan Bani Israil dipimpin oleh Nabi Daud. Dua ibu tersebut pun menghadapnya dan menceritakan kisah bayi mereka. Di hadapan raja, keduanya pun saling mengklaim sang bayi selamat. Nabi Daud pun mencoba memberikan pengertian kepada para ibu agar salah satu dari mereka mengalah dan berkata jujur. Namun, keduanya bersikeras bahwa bayi tersebut adalah buah hati mereka.

''Itu adalah bayiku, seorang ibu selalu tahu dan mengenal bayinya,'' ujar perempuan muda.

''Tidak! Ini bayiku. Bayimu telah tewas dimakan serigala,'' ujar seorang ibu tua yang mendekap erat sang bayi dan air matanya pun meluap.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement