Kamis 17 Aug 2017 23:25 WIB

Strategi Dakwah Cheng Ho

KAPAL CHENG HO -- Jika di Semarang replika kapal Cheng Ho yang dibangun pada 2005 dibongkar pada 2014 lalu, kini di Sumatera Selatan (Sumsel) tepatnya di komplek Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Palembang, Sabtu (23/7)
Foto: Maspril Aries
KAPAL CHENG HO -- Jika di Semarang replika kapal Cheng Ho yang dibangun pada 2005 dibongkar pada 2014 lalu, kini di Sumatera Selatan (Sumsel) tepatnya di komplek Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Palembang, Sabtu (23/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKATA--  Tak sekadar berdagang dan mengunjungi tempat baru, ada hal lain yang dilakukan Cheng Ho selama melanglang buana, yakni memperkenalkan ajaran Islam. Hal itu dilakukannya di semua tempat atau negara yang ia kunjungi, tak terkecuali di nusantara (Indonesia). 

Sejarah mencatat, Cheng Ho pernah berlabuh di berbagai pulau di nusantara, seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Saat tiba di pulau-pulau itu, ia menemukan sejumlah komunitas kecil Muslim. Hal itu berarti Islam sudah masuk ke wilayah nusantara pada masa itu.

Melihat hal itu, Cheng Ho berupaya memainkan peran aktif untuk semakin menumbuhkembangkan Islam di berbagai wilayah di nusantara.  Ia diketahui membangun komunitas Muslim Cina di Palembang. Ia pun membangun komunitas serupa di sepanjang Pulau Jawa, Semenanjung Melayu, dan Filipina.

Komunitas-komunitas itu kemudian mengajarkan Islam kepada masyarakat setempat. Mereka membangun masjid dan menyediakan layanan sosial  bagi warga setempat. Aktivitas komunitas-komunitas Muslim Cina terus berlangsung meski Cheng Ho telah tiada. Laksamana Muslim ini wafat pada 1433.

Sepeninggal Cheng Ho, banyak Muslim Cina yang terus melanjutkan perjuangannya menyebarkan nilai-nilai Ilahi di Asia Tenggara. Cara mereka dalam menyebarkan ajaran Islam bermacam-macam. Tak hanya melalui ceramah di masjid-masjid, tak sedikit Muslim Cina yang menikah kemudian berasimilasi dengan penduduk setempat.

Begitu banyak warisan yang telah diberikan Cheng Ho di Asia Tenggara. Banyak masjid di wilayah ini menggunakan namanya. Hal ini dilakukan untuk menghormati sumbangsih Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di wilayah ini. Berkat perjuangan Cheng Ho pula, saat ini Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar  di dunia.  Bukti kontribusinya juga terlihat nyata di sejumlah daerah di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement