Jumat 17 Mar 2017 23:59 WIB

Patung Anak Lembu

Dalam Alquran Nabi Musa terkejut dengan perubahan yang dialami Bani Israil/Ilustrasi
Dalam Alquran Nabi Musa terkejut dengan perubahan yang dialami Bani Israil/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran, diceritakan bahwa setelah Nabi Musa AS bersama umatnya (Bani Israil) keluar dari Mesir dengan menyeberangi Laut Merah dari kejaran Firaun, Nabi Musa kemudian pergi ke sebuah bukit untuk bertemu dengan Allah SWT.

Umatnya yang ditinggalkan bersama dengan Nabi Harun AS lantas merasa kepergian Musa terlalu lama. Karena itu, mereka kemudian meminta Nabi Harun AS untuk membuat sesuatu sebagai sesembahan mereka. Nabi Harun AS menolak permintaan Bani Israil ini. Namun, Nabi Harun tak kuasa melawan desakan kaumnya yang terus memaksakan diri untuk membuat sebuah patung sebagai sesembahan.

Hingga akhirnya, melalui sebuah pengkhianatan salah seorang pengikutnya, yaitu Samiri, Bani Israil berhasil membuat sebuah patung berupa anak lembu (sapi). Patung anak lembu itu terbuat dari emas. Ketika keluar dari Mesir, banyak kaum Bani Israil yang membawa perhiasan mereka. Perhiasan-perhiasan itu kemudian dibakar hingga meleleh, lalu oleh Samiri dibuat patung anak lembu.

Ketika Musa kembali, dia sangat kaget melihat perilaku umatnya itu. Musa pun marah. Cerita ini selengkapnya dapat dilihat pada surah Thaha ayat 85-98 dan al-A'raf ayat 148-154.

Patung anak lembu

Samiri adalah salah seorang umat Nabi Musa AS yang berasal dari suku Assamirah. Ulah dan perbuatan Samiri inilah yang menyebabkan umat Nabi Musa tersesat dan menyembah berhala (patung anak lembu).

Ketika keluar dari Mesir, umat Nabi Musa membawa banyak perhiasan. Perhiasan yang dibawa itu diperintahkan Samiri untuk dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakan dalam sebuah lubang untuk dijadikan 'tuhan' dalam bentuk anak lembu.

Patung yang dibuat oleh Samiri ini konon bisa melenguh (bersuara) apabila angin masuk ke dalamnya. Menurut pendapat lain, patung anak lembu ini bisa bersuara karena genggaman tanah yang diambil Samiri dari jejak utusan (Jibril) sehingga membuatnya bisa melenguh.

Kendati perbuatan mereka ini sudah ditentang oleh Nabi Harun, Bani Israil tak memedulikannya. Mereka tetap ngotot dan memaksakan diri untuk membuat patung tersebut.

Sementara itu, Dr Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, dalam Shahih Qashashin Nabawi atau Ensklopedia Kisah Shahih Sepanjang Masa (terjemahan Izzudin Karimi, Lc, Pustaka Yassir, 2008: hlm 134-137), mengutip sebuah hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Hakim dalam Mustadrak dari Ali.

''Ketika Musa bersegera kepada Tuhannya, Samiri mengumpulkan perhiasan semampunya: perhiasan Bani Israil. Dia mencetaknya menjadi anak sapi, kemudian dia memasukkan segenggam (dari jejak rasul) ke dalam perutnya. Ternyata, ia menjadi anak sapi yang bersuara. Maka, Samiri berkata kepada mereka, "Ini adalah Tuhan kalian dan Tuhan Musa.'' Harun berkata kepada mereka, ''Wahai kaum, bukankah Tuhan kalian telah memberi janji baik kepada kalian?'' Ketika Musa kembali kepada Bani Israil yang telah disesatkan oleh Samiri, Musa memegang kepala saudaranya. Maka, Harun berkata apa yang dikatakan Musa kepada Samiri, ''Apa yang membuatmu melakukan ini?'' Samiri menjawab, ''Aku mengambil segenggam dari jejak rasul, lalu aku melemparkannya. Demikianlah nafsuku membujukku.''

Lalu, Musa mendatangi anak sapi itu. Dia meletakkan serutan dan menyerutnya di tepi sungai. Maka, tidak seorang pun yang menyembah anak sapi meminum dari air itu, kecuali wajahnya akan menguning seperti emas. Mereka berkata kepada Musa, ''Bagaimana taubat kami?'' Musa menjawab, ''Sebagian dari kalian membunuh sebagian yang lain.'' Lalu, mereka mengambil pisau. Maka, mulailah seorang membunuh bapaknya dan saudaranya tanpa peduli hingga yang terbunuh berjumlah tujuh puluh ribu. Lalu, Allah memberi wahyu kepada Musa, ''Perintahkan mereka agar berhenti. Aku telah mengampuni yang terbunuh dan memaafkan yang hidup.''

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti di mana keberadaan patung anak lembu yang dibuat oleh Samiri tersebut. Namun, di sebuah bukit di Sinai (Mesir), terdapat sebuah patung berupa anak lembu yang dipahat. Patung anak lembu pahatan ini lokasinya berdekatan dengan bukit Musa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement