Senin 10 Mar 2014 02:35 WIB

Pentingnya Berlapang Dada (1)

Ilustrasi
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi

Oleh: Nashih Nashrullah

Pemantapan tauhid pondasi utama kelapangan dada.

Ketahuilah, kata cendekiawan Muslim Dr Aidl al-Qarni dalam bukunya yang bertajuk Asbab Insyirah as-Shadr, di balik kesulitan terdapat kemudahan.

Tak cuma satu kelonggaran, dua, tiga, bahkan tak terhingga, kerap kali berita gembira itu datang di luar nalar dan daya manusia. Dan, yakinlah di belakang setumpuk masalah yang mengimpit, Sang Khalik telah menyiapkan jalan keluar yang melapangkan dada.

“Perhatikan apa yang dilakukan Nabi Musa AS ketika Allah SWT mengutusnya berdakwah ke Firaun yang lalim,” tutur al-Qarni. “Misi itu tak membuat saudara Nabi Harun tersebut gentar. Musa melaksanakan tugas tersebut, lalu berdoa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.” (QS Thaha [20]:25).

Allah pun berjanji kepada Rasulullah SAW akan senantiasa melapangkan dada dan menguatkan hati Rasul dalam mengemban misi kenabian dan kerasulan. Sadar akan risiko dan besarnya tanggung jawab, Rasul bertekad menguatkan hati. “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”(QS al-Insyirah [94]:1).

Sejarah mengisahkan secara gamblang lika-liku perjuangan Rasul, baik di Makkah ataupun Madinah. Di fase pertama dakwah, berbagai cobaan dan rintangan mengadang. Keluarga dan para sahabatnya diintimidasi, beberapa di antaranya dibunuh. Rasul pun terusir dari tempat kelahirannya, Makkah.

Begitulah, jika Anda, kata penulis buku terlaris La Tahzan itu, menghadapi suatu persoalan maka mengadu dan pergilah ke pihak yang berkompeten. Baju Anda robek, jahitlah ke tukang jahit.

Bila alat elektronik tak berfungsi, perbaikilah ke ahli reparasi. Tetapi, bila hati Anda yang bermasalah mintalah pertolongan kepada Sang Pemilik hati, Allah SWT. “Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (QS at-Taghabun [64]: 11).

Inilah poin utama, kata al-Qarni, yang menjadi faktor mendasar kelapangan hati, yaitu tauhid. Mengesakan Allah SWT dalam keyakinan dan perbuatan. Dia yang paling berhak disembah dan kepada-Nya-lah umat manusia meminta. Pemberi hidayah, rezeki, dan kesembuhan bagi mereka yang sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement