Selasa 30 Apr 2019 10:43 WIB

Nusaibah binti Ka’ab Ibu Para Pemimpin

Nusaibah binti Ka’ab Melindungi Rasulullah di Perang Uhud.

Ilustrasi Dakwah Muslimah. (Republika/ Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Dakwah Muslimah. (Republika/ Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nusaibah binti Ka’ab dikenal dengan gelar Ummu Ummara, ibunya para pemimpin. Ia merupakan salah seorang wanita pertama yang masuk Islam. Nusaibah adalah wanita keturunan Bani Najjar, sebuah suku yang hidup di Madinah. Ia merupakan adik dari Abdullah bin Ka’ab.

Nusaibah dikenal juga sebagai ibu dari pejuang Islam, Abdullah dan Habib bin Zaid al Ansari. Nusaibah masuk Islam bersama dengan 74 pemimpin, pejuang, dan negarawan Madinah saat baiat Aqabah II tahun 622 M.

Saat itu, hanya ada dua orang wanita yang bersumpah setia untuk masuk Islam, yaitu Nusaibah dan Asma binti Amr bin Adiy. Perjanjian ini terjadi pada tahun ke-13 Nabi Muhammad SAW menjadi nabi. Kemudian, 75 orang tesebut mendampingi Rasulullah SAW untuk bersama-sama menyebarluaskan agama Islam di Madinah.

Baiat kedua wanita tersebut sebelumnya diberitahukan oleh Ghazyah bin Amr, suami kedua Nusaibah. Ia memberitahukan kepada Rasulullah bahwa terdapat wanita Yatsrib yang ingin memberikan baiat secara pribadi dan Rasul pun menyetujuinya. Nusaibah pun kembali ke Madinah dan mulai mengajar Islam kepada perempuan di sana. 

Kedua putranya dari suami pertama, Zaid bin Asim Mazni, terkenal sebagai mujahid karena telah mengorbankan nyawanya ketika melakukan pertempuran. Abdullah dan Habib bin Zaid gugur sebagai pahlawan Islam. Habib menjadi utusan untuk memerangi nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab. Habib pun syahid dibunuh Musailamah dengan keji.

Setelah suaminya, Zaid, wafat, Nusaibah menikah dengan Ghazyah bin Amr dan memiliki putra bernama Tameen dan putri bernama Khawlah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement