Rabu 20 Feb 2019 16:43 WIB

Perhatian Islam pada Sektor Perhotelan (1)

Islam menjadi inspirasi dalam sejarah sektor perhotelan

(ilustrasi) gambar pemandangan Nishiyama Onsen Keiunkan di Jepang
Foto: tangkapan layar youtube
(ilustrasi) gambar pemandangan Nishiyama Onsen Keiunkan di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada zaman sekarang, keberadaan hotel atau penginapan dapat dengan mudah dijumpai, baik di daerah maupun perkotaan. Sebagai bagian dari bisnis pariwisata (hospitality industry), sejarah perhotelan telah merentang jauh ke masa silam.

Catatan Guinness World Records menyebutkan, Nisiyama Onsen Keiunkan yang berdiri sejak 705 di Perfektur Yamanashi, Jepang, sebagai hotel tertua di dunia. Kompleks yang terletak di kaki Pegunungan Akaishi itu sampai saat ini masih beroperasi. Pengaturannya berdasarkan manajemen keluarga, yang telah aktif turun-temurun dari era sang pendiri, Fujiwara Mahito.

Baca Juga

Bagaimanapun, menyambut pelancong tidak semata-mata persoalan industri. Keramahan (hospitality) terhadap turis, baik domestik maupun mancanegara, biasanya juga mencerminkan tingginya adab negeri tuan rumah.

Tolok ukurnya bisa macam-macam, termasuk adanya fasilitas penginapan umum yang dapat dinikmati secara cuma-cuma. Dalam konteks ini, peradaban Islam boleh dianggap sebagai perintis sektor public hospitality yang pada akhirnya berkembang menjadi ceruk bisnis di era modern.

Prof Raghib as-Sirjani dalam Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia (2011) menjelaskan, kaum Muslimin telah mengenal sistem perhotelan sejak awal.

Sandarannya antara lain surah an-Nur ayat 29 yang artinya, “Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

Sebagian ulama menafsirkan firman tersebut, bahwa yang dimaksud dengan “rumah-rumah” (buyuutan) adalah fasilitas yang sengaja dibangun untuk para pelancong sebagai tempat mereka menginap dan menempatkan barang-barang untuk sementara waktu.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement