Selasa 12 Feb 2019 07:52 WIB

Hidup dan Matinya Abu Jahal, Si Penentang Rasulullah SAW (1)

Kebencian Abu Jahal alias Amr bin Hisyam terhadap Nabi SAW begitu dikenang

Gurun pasir (ilustrasi)
Foto:
Gurun pasir (ilustrasi)

Abu Jahal pun lari pontang-panting, sementara kawan-kawannya melihat dari kejauhan. Mereka menghampirinya dan bertanya, “Abul Hakam, mengapa tidak jadi melemparkan batu itu?”

Pertanyaan mereka dijawab Abu Jahal dengan suara parau, “Karena tiba-tiba di mukaku ada seekor unta yang amat besar, rupanya putih, yang telah membuka mulutnya di dekat kepalaku. Seumur hidupku belum pernah aku melihat unta sebesar itu, sebuas itu. Aku lari, takut bila unta itu memburuku.”

Dalam riwayat lain, Abu Jahal hendak menginjak tengkuk Nabi SAW ketika utusan Allah SWT itu bersujud dalam shalatnya. Namun, sebelum tindakan bodoh itu tuntas, yang bersangkutan sudah dicekam ketakutan, sehingga lari sekuat tenaga.

“Antara aku dan Muhammad ada sebuah parit dari api dan ada pula beberapa sayap,” kata Abu Jahal kepada kawan-kawannya kemudian.

Itulah asbabun nuzul surah al-Alaq ayat 15-19: “Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya; (Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka; Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya); kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah; Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya, dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).”

sumber : Islam DIgest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement