Pada 1 Juli 2018, dunia berduka. Profesor Fuat Sezgin meninggal dunia di Istanbul dalam usia 95 tahun. Sebelum wafat, almarhum sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Mengutip berita Hurriyet Daily News tertanggal tersebut, sejumlah pemimpin dunia mengucapkan duka dan doa kebaikan serta mengenang jasa-jasanya. Jasadnya dikebumikan di dekat Masjid Fatih, Istanbul.
Saat itu, pemimpin Turki Erdoğan via akun Twitter-nya menyampaikan belasungkawa: “Saya berharap, semoga kasih sayang Allah dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya, termasuk ilmuwan besar kita Prof Dr Fuat Sezgin. Dia berjasa dalam mengungkap warisan peradaban dan sejarah kita (umat Islam) melalui karya-karyanya terkait sejarah saintifik Islam. Duka cita yang mendalam bagi bangsa ini, keluarga sang almarhum, serta dunia keilmuan pada umumnya.”
Fuat Sezgin meninggalkan karya-karya besar yang sepatutnya menjadi estafet untuk diteruskan generasi berikutnya. GAS, karyanya mengulas naskah-naskah Arab-Islam sejak masa Rasulullah SAW hingga empat abad kemudian, adalah salah satu contohnya. Kitab tersebut dapat menjadi pembuka jalan bagi siapapun yang hendak mengkaji manuskrip Islam.