Selasa 15 Jan 2019 19:19 WIB

Dzi 'Ain Situs Arkeologi di Kawasan Teluk

Belum banyak orang yang tahu mengenai besarnya nilai yang diwariskan desa ini.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Desa Dzi Ain yang subur
Foto: Alarabiya
Desa Dzi Ain yang subur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sejarahnya, di masa lalu desa ini kerap menjadi saksi peperangan antarsuku sebelum akhir nya kerajaan-kerajaan kecil itu berhasil disatukan oleh Raja Arab Saudi Abdul Aziz bin Saud. Di antara peperangan yang paling penting adalah ketika suku Zahran dan Ghamid bertempur dengan pasukan Turki.

Kala itu, pasukan Turki yang dipimpin Mu hammad Ali Pasha berhasil dikalahkan oleh kedua suku tersebut. Kemudian, prajurit-prajurit Turki yang tewas dalam pertempuran dimakamkan di Desa Dzi 'Ain dan tempat pemakaman itu kini di kenal sebagai "Kuburan Turki".

UNESCO juga menyebut, desa "warisan budaya'' ini merupakan salah satu situs arkeologi paling menarik di kawasan Teluk. Namun, belum banyak orang yang tahu mengenai besarnya nilai yang diwariskan desa ini. Karena itu, Pemerintah Arab Saudi merasa perlu melakukan langkah-lang kah khusus untuk memperkenalkan desa itu ke pang gung dunia.

Terkait hal itu, Komisi Pariwisata dan Cagar Budaya Nasional Saudi (SCTNH) telah menyiapkan rencana untuk merehabilitasi dan mengembangkan desa bersejarah ini. Harapannya, ke depan desa ini bisa menjadi sumber daya ekonomi, pariwisata, dan budaya, ser ta dapat menciptakan peluang kerja bagi masya ra kat setempat.

Kabarnya, Pemerintah Saudi telah mengha biskan lebih dari 16 juta riyal untuk melakukan pro yek restorasi desa ini. Melalui proyek ini, SCTNH ingin menjadikan desa itu sebagai tujuan wisata, lengkap dengan berbagai layanan dan fasilitas yang diperlukan.

Baca: Keistimewaan Desa Dzi 'Ain di Saudi

Proyek SCTNH ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Rencananya, proyek ini akan dibagi dalam lima tahap. Tiga tahap di antaranya telah se lesai, sedangkan dua tahap lainnya sedang dilaksanakan.

Pada tahap pertama dilakukan rehabilitasi se jumlah bangunan menjadi museum desa, reha bilitasi jalan utama desa menuju sumber mata air, serta pembukaan kembali masjid kuno. Tahap kedua membuat taman desa, sedangkan tahap ketiga dilakukan pemulihan terhadap se jumlah bangunan di desa itu.

Sementara, tahap pengembangan keempat yang dimulai baru-baru ini akan memulihkan sisa-sisa bangunan yang ada. Adapun tahap kelima akan me nyelesaikan pembangunan pusat wisatawan dan pu sat cendera mata untuk memamerkan produk lokal.

Meski sudah cukup baik, upaya-upaya itu dinilai masih perlu dimasifkan lagi agar Desa Dzi 'Ain bisa tampil lagi secara utuh. Dengan tampilan yang utuh, masyarakat dunia pun akan mendapatkan gam bar an dan pemahaman yang utuh pula terkait kehi dupan zaman dulu di desa ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement