Kamis 10 Jan 2019 05:35 WIB

Memahami Makna Khusyuk

Tatkala hati bersih maka luruslah segala tindakan.

Ribuan Jamaah sedang melakukan shalat subuh berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta (ilustrasi)
Foto:

Dalam pandangan Ibn Rajab, tingkatan khusyuk itu ditentukan oleh seberapa kuatkah makrifat seseorang terhadap pencipta-Nya. Hal lain yang turut pula menentukan tingkatan itu adalah kesiapan hati itu sendiri untuk menerima sifat-sifat kekhusyukan.

Tingkatan khusyuk yang pertama, yaitu kekhusyukan yang muncul karena ia mengetahui persis bahwasanya Allah sangat dekat dengan hamba-Nya. Ia mengetahui hal-hal yang dirahasiakan dan tersembunyi dari tiap hamba. Kedekatan inilah yang dapat menghadirkan rasa malu dari hamba kepada Allah. Ia akan merasa diawasi di setiap pergerakan dan diamnya.

Khusyuk di tingkatan selanjutnya ialah sikap yang muncul karena mengetahui kesempurnaan dan keindahan-Nya dengan penuh keyakinan. Kondisi ini akan sangat membantu seseorang tenggalam dalam cinta dan rindu ingin bertemu serta melihat-Nya secara langsung. Dalam shalat, keadaan tersebut dapat menghadirkan kekhusyukan dalam shalat.

Di level yang terakhir adalah khusyuk yang ditimbulkan oleh rasa takut siksaan Allah atas segala perbuatan semasa hidup di dunia. Menghadirkan rasa tersebut dalam shalat dapat meluluhkan dan menundukkan hati.

Rasa takut itu juga akan menggerakan hati untuk berdoa dan memohon ampunan. Di tiap gerakan shalat atau bahkan usai shalat ditunaikan. Dan, Allah mendengar doa-doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang bertaubat dan memaksa hati mereka untuk senantiasi berbakti kepada-Nya.

 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement