Selasa 11 Dec 2018 05:00 WIB

Menjadi Kaya dan Memperbudak Dunia

10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga, sembilan di antaranya pengusaha kaya.

Harta atau uang (ilustrasi).
Foto:

Kendati Rasulullah pernah tidur dengan pelepah kurma, punya rumah sederhana, dan baju memiliki tambalan, namun Rasulullah SAW nyatanya seorang pengusaha kaya. Untuk menikahi Khadijah RA saja, Rasulullah SAW sanggup menghadiahkan mahar 100 ekor unta. Saat ini, adakah pemuda yang mampu memberi mahar 100 unit mobil, seperti Rasulullah dahulu?

Rasulullah punya makanan kesukaan paha kanan kambing, suka meminum madu, dan susu kambing. Beliau SAW juga gemar bersedekah dan memberi hadiah. Sesuatu yang mustahil dilakukan jika Rasulullah dalam kondisi miskin. Sekali lagi, pola hidup sederhana tidak bisa disamakan dengan miskin atau melarat.

Hal ini dikuatkan dengan firman Allah SWT, "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya. Dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?' Katakanlah, 'Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, sisanya kemudian pada hari kiamat.’” (QS al-A'raf [7]: 32).

Dalam ayat ini diterangkan, perhiasan-perhiasan dunia dan hal-hal yang baik diperuntukkan bagi hamba Allah yang beriman di dunia ini. Sungguh salah jika ada yang mengatakan dunia ini milik orang-orang kafir, sementara orang Islam hanya kaum pinggiran.

Alquran jelas mengatakan, mereka yang diberikan berbagai kenikmatan adalah hamba-hamba-Nya yang beriman. Lihatlah kejayaan Islam pada masa lampau, bukti Islam pernah mencengkeram dunia. Kenikmatan dunia didapatkan umat Islam ketika itu seluas-luasnya. Kemudian, sisanya nanti akan mereka terima di akhirat kelak.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement