Rabu 05 Dec 2018 22:00 WIB

Sejarah dan Asal-Usul Mihrab

Mihrab adalah sebuah ceruk menjorok ke dalam yang menjadi tempat imam memimpin shala

Penampakan ruang pengimanan Masjid Imam Syafi'i di Kota Tua Jeddah. Pada bagian mihrab masjid tersebut, ada ceruk yang menunjukkan level asli bangunan awal masjid yang diperkirakan berasal dari masa Khulifaurrashidin.
Foto:

Kata mihrab dalam ayat 39 surah Ali Imran juga menerangkan fungsi mihrab sebagai tempat shalat Nabi Zakaria AS. Begitu juga pada surah Maryam ayat 11, mihrab digunakan Nabi Zakaria AS sebagai tempat munajat kepada Allah SWT.

Keterangan ini menjelaskan jika mihrab sudah ada sejak sebelum Islam datang. Mihrab digunakan oleh para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW.

Beberapa menyebutkan jika mihrab adalah tradisi Nasrani yang dilarang pada zaman Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut kurang berdasar. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW adalah penerus risalah para nabi pendahulunya.

Menurut ahli hukum dari Baghdad, Abul Taiyib a-Tabari, mihrab sendiri sejatinya adalah tradisi Islam yang sudah dimulai sejak zaman Nabi Daud AS.

Di Masjid Nabawi sendiri terdapat mihrab, namun para ahli sejarah Islam berbeda pendapat apakah mihrab tersebut sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW atau sesudahnya. Menurut Ibrahim Rafa'at Pasya, mihrab yang beratap lengkung lebih lagi memiliki ukiran seperti sekarang dapat dipastikan tidak ada di zaman Nabi Muhammad SAW.

Beberapa pendapat mengatakan jika mihrab Masjid Nabawi baru ada di zaman Umar bin Abdul Azis saat menjadi gubernur Madinah pada era khalifah al-Walid I.

Pendapat ini dikuatkan oleh as-Suyuti yang menyebut dalam kitabnya I'lan al-Adib bi Hudusi Bid'ah  al-Maharib yang menerangkan jika mihrab dalam Masjid Nabawi tidak ada pada era Nabi SAW dan para Khulafaurrasyidin.

Sementara, pendapat lain dikemukakan oleh sejarawan Islam, al-Maqrizi yang menyebutkan seorang gubernur pada pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan telah memerintahkan pembuatan mihrab dalam masjid di Mesir dengan bentuk atap lengkung (mihrab mujawwaf).

Dalam Masjid Nabawi sendiri saat ini ada enam mihrab, yakni mihrab Nabi SAW yang terletak di bagian Raudah. Kedua, mihrab Utsmani, Mihrab Sulaimani, Mihrab Tahajud, Mihrab Fatimah, dan Mihrab Tarawih. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri.

Saat ini, mihrab sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangunan masjid. Meski tidak selalu  berbentuk atap lengkung. Pada bangunan tempat shalat yang kecil seperti mushala juga selalu ada mihrab.

Di Indonesia, letak mihrab terletak di ujung bangunan masjid di sebelah Barat berseberangan dengan pintu masuk. Biasanya terdapat mimbar di dalam mihrab dan di atasnya dihiasi lukisan kaligrafi ayat-ayat Alquran maupun kalimat zikir.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement