Jumat 16 Nov 2018 06:06 WIB

Ketika Umar bin Khattab Dinasihati Perempuan

Umar meneladankan kepada kita agar bersikap sabar dan lembut kepada perempuan.

Ilustrasi Dakwah Muslimah. (Republika/ Prayogi)
Foto:

Umar bin Khattab kemudian tersenyum. Dia pun mengisahkan kepada lelaki itu mengapa Umar yang keras begitu sabar menghadapi istrinya. Wahai, saudaraku, aku tetap sabar menghadapi perbuatannya karena itu memang kewajibanku.

Alih-alih menghardik istrinya, Umar malah menceritakan betapa besar jasa istrinya dalam kehidupannya di dunia. Bagaimana aku bisa marah kepada istriku karena dialah yang mencuci bajuku, dialah yang memasak roti dan makananku, ia juga yang mengasuh anak-anakku, padahal semua itu bukanlah kewajibannya, katanya.

Umar bin Khattab kemudian menasihati lelaki itu bersikap sabar kepada istrinya karena istrinyalah yang membuat dia tenteram di sampingnya. Karena istriku, aku merasa tenteram (untuk tidak berbuat dosa). Maka, aku harus mampu menahan diri terhadap perangainya, katanya.

Wahai, amirul mukminin, istriku juga demikian, kata lelaki itu. Amirul mukminin pun menjawab, Maka, hendaknya engkau mampu menahan diri karena yakinlah hal tersebut hanya sebentar saja.

Laki-laki itu pun akhirnya pergi dan menjalankan apa yang diperintahkan Umar, yakni bersabar. Setelah ia menjalankan perintah Umar agar selalu sabar ketika mendapati istrinya yang sedang marah-marah, kini istrinya tidak marah lagi. Ternyata benar apa yang disampaikan Umar, marahnya seorang istri hanya sebentar, ujarnya dalam hati.  

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement