Jumat 09 Nov 2018 07:00 WIB

Nasihat Rasulullah untuk Pemuda

Kecerdasan Ibnu Abbas tumbuh berkat rasa ingin tahunya yang tinggi.

Rasulullah
Foto:

Kecerdasan Ibnu Abbas tumbuh berkat rasa ingin tahunya yang tinggi. Ia seorang Muslim yang haus akan ilmu pengetahuan. Suatu saat, Abdullah ingin mengetahui langsung bagaimana tata cara Rasulullah melaksanakan shalat. Untuk itu, ia sengaja menginap di rumah bibinya, Maimunah binti al-Harits.

Rasulullah memiliki kebiasaan bangun pada pertengahan malam untuk mendirikan shalat sunah. Kemudian, Abdullah melihat beliau terbangun dan beranjak ke ruang kecil untuk mengambil air wudhu. Maka, dengan sigap Abdullah menyapa Rasulullah dan membawakan kepadanya air dalam bejana untuk beliau berwudhu.

Selagi Nabi berwudhu, mata Abdullah bin Abbas tak lepas memperhatikan. Ia menghafal dalam benaknya tata cara Nabi Muhammad berwudhu. Yang diamati pun menyadari akan hal ini. Dengan lemah lembut, Rasulullah mengelus kepala Ibnu Abbas seraya berdoa," Ya Allah, jadi kanlah ia ahli dalam hal perkara agama-Mu (faqih), dan ajarilah ia tafsir Kitab-Mu."

Setelah tuntas berwudhu, Rasulullah bersiap memulai shalat sunah. Maimunah, istri beliau, menjadi makmum di belakangnya. Kemudian, Abdullah bin Abbas mengambil tempat tepat di belakang Rasulullah karena ingin juga menjadi makmum. Rasulullah menyuruh Ibnu Abbas agar berdiri sedikit sejajar dengannya. Ibnu Abbas mematuhinya, tetapi kemudian surut lagi ke shaf belakang di pertengahan shalat.

Seusai shalat, Rasulullah bertanya kepada Abdullah bin Abbas, mengapa ia mundur ke belakang. Ia menjelaskan, ia tidak merasa pantas untuk berdiri sejajar dengan sosok agung Rasulullah. Mendengar jawaban itu, Nabi tidak menyanggahnya. Bahkan, beliau mengulangi doa yang sama ketika mereka tadi berwudhu.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement