Rabu 07 Nov 2018 06:00 WIB

Doa Rasulullah untuk Keluarga Zaid bin Ashim

Keluarga Zaid bin Ashim penduduk Madinah yang pertama beriman.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto:

Seperti dikisahkan dalam buku 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni, Bani Hanifah dari Nejed merupakan salah satu kabilah yang menyatakan baiat kepada Rasulullah.

Para pemuka Bani Hanifah tiba di Madinah dengan unta-unta mereka. Sesampainya di dekat kediaman Rasulullah, salah satu dari mereka, Musailamah bin Habib al-Hanafi, tidak turut serta menemui Rasulullah, tetapi bertugas menjaga unta-unta itu.

Rasulullah menyambut ramah para utusan Bani Hanifah yang menemuinya. Bahkan, Nabi memberikan sejumlah hadiah untuk menghormati mereka, termasuk yang tidak sempat ikut menemui langsung Rasulullah lantaran menjaga unta-unta.

Beberapa waktu kemudian, rombongan Bani Hanifah ini kembali ke Najd. Namun, begitu tiba di kampung halaman, Musailamah mengumumkan dirinya murtad dari Islam.

Tidak cukup dengan itu. Musailamah berorasi di hadapan orang-orang bahwa dirinya merupakan utusan Allah. Dia mengatakan bahwa Allah mengutusnya untuk Bani Hanifah, sebagaimana Allah mengutus Nabi Muhammad untuk kaum Quraisy.

Ia jelas-jelas memancing sikap fanatisme kesukuan. Sesuatu yang bagi Islam ditolak karena yang membedakan manusia bukanlah asal budayanya, melainkan ketakwaannya kepada Allah. Namun, cukup banyak orang Bani Hanifah yang setuju dengan Musailamah. Bagi mereka ini, kebanggaan menjadi Bani Hanifah adalah segalanya.

"Saya mengakui sungguh Muhammad itu benar dan Musailamah sungguh berbohong. Tetapi, kebohongan suku Musailamah lebih saya sukai daripada kebenaran orang kabilah Nabi Muhammad, kata salah seorang Bani Hanifah pendukung Musailamah.

Seiring waktu, jumlah pengikut Musailamah kian bertambah banyak. Mereka pun mempersenjatai diri. Setelah merasa yakin kuat, Musailamah mengirimkan surat kepada Rasulullah sebagai berikut.

Dari Musailamah utusan Allah, kepada Muhammad Rasulullah. Teriring salam untuk Anda. Selanjutnya, saya telah diangkat menjadi sekutu Anda. Separuh bumi ini adalah untuk kami, sedangkan separuh lagi untuk Quraisy. Namun, Quraisy telah berbuat keterlaluan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement