Rabu 07 Nov 2018 06:00 WIB

Doa Rasulullah untuk Keluarga Zaid bin Ashim

Keluarga Zaid bin Ashim penduduk Madinah yang pertama beriman.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Zaid bin Ashim merupakan salah satu dari penduduk Yastrib (Madinah) yang pertama-tama beriman kepada Rasulullah SAW. Bersama istrinya, Ummu Amarah Nasibah al-Maziniyah, dan dua putranya, yakni Habib dan Abdullah, Zaid bin Ashim melakukan baiat kepada Nabi Muhammad di Aqabah.  Ia sekeluarga termasuk dalam kelompok 70 yang tiba di Makkah dari Yastrib.

Keluarga ini segera menjadi tameng dakwah Rasulullah. Dalam Perang Uhud, Ummu Amarah Nasibah bahkan ikut dalam gelanggang. Adapun Abdullah bin Zaid mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Nabi Muhammad dari serbuan pasukan musyrik.

Oleh karena itu, Rasulullah pernah berdoa mengenai keluarga Zaid bin Ashim, Semoga Allah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya bagi kalian sekeluarga. Saat Perang Badar dan Perang Uhud berkecamuk, Habib bin Zaid tidak turut serta karena usianya masih terlalu dini. Meski begitu, ia tetap membantu dalam hal persiapan logistik.

Ketika usianya sudah menginjak remaja, setiap peperangan dalam berjihad di jalan Allah tak pernah dilewatkannya. Ia setia di samping Rasulullah bersama para sahabat mulia. Dalam setiap peperangan, Habib bin Zaid biasanya diamanahkan untuk memegang bendera panji-panji Islam sebagai tanda kokohnya barisan Muslimin.

Demikianlah kesetiaan Habib bin Zaid terhadap Islam begitu kuat, termasuk setelah wafatnya Nabi Muhammad. Pada tahun kesembilan Hijriyah, pengaruh Islam telah merata ke seluruh Jazirah Arab.

Para pemuka kabilah-kabilah berbondong-bondong datang ke Madinah menyatakan diri mereka masuk Islam. Hal itu sudah dimulakan, khususnya sejak Rasulullah sukses melakukan penaklukan Makkah secara damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement