Senin 05 Nov 2018 19:43 WIB

Alquran Inspirasi Lahirnya Sistem Perhotelan

Kaum Muslimin telah mengenal sistem perhotelan sejak awal.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Raghib as-Sirjani dalam Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia(2011) menjelaskan, kaum Muslimin telah mengenal sistem perhotelan sejak awal. Sandarannya antara lain surah an-Nur ayat 29 yang artinya, Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

Sebagian ulama menafsirkan firman tersebut, bahwa yang dimaksud dengan rumah-rumah (buyut jamak dari bayt)adalah fasilitas yang sengaja dibangun untuk para pelancong sebagai tempat mereka menginap dan menempatkan barang- barang untuk sementara waktu.

Adapun surah az-Zariyat ayat 24-34 mengajarkan hal yang lebih umum, yakni adab memuliakan tamu. Surah Makkiyah itu mengisahkan keteladanan Nabi Ibrahim AS. Sang Kekasih Allah (Khalilullah) itu mempersilakan para tamunya masuk ke dalam rumahnya yang sederhana.

Baca: Peradaban Islam Rintis Sistem Perhotelan

 

Diam-diam, dia menemui keluarganya agar mempersiapkan hidangan istimewa, daging anak sapi yang gemuk, sebagai ja muan untuk mereka. Belakangan dike tahui bahwa tamu-tamu itu adalah para malaikat yang diutus Allah SWT untuk mengabarkan kelahiran Nabi Ishaq AS dan azab yang akan menimpa kaum Sodom sebagai balasan telah mengingkari dakwah Nabi Luth AS.

Adab yang diwariskan Nabi Ibrahim AS itu terus hidup di tengah bangsa Arab pra- Islam, khususnya yang berpegang pada monoteisme (tauhid). Ka'bahyang didirikannya bersama dengan Nabi Ismail AS menjadi situs sakral yang rutin dikunjungi orang-orang dari pelbagai penjuru. Oleh karena itu, siapa pun yang me ngurus Baitullah tersebut akan dipandang terhormat bagi seluruh bangsa Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement