Rabu 10 Oct 2018 19:00 WIB

Masjid Moscow Simbol Pengakuan Eksistensi Umat Islam

peresmian masjid tersebut dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin

Umat Islam saat melaksanakan shalat Jumat di salah satu masjid di Kota Moscow.
Foto: themoscowtimes.com
Umat Islam saat melaksanakan shalat Jumat di salah satu masjid di Kota Moscow.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Raya Moskow wujud pengakuan pemerintah setempat atas jasa-jasa kaum Muslim serta meneguhkan keberagaman di Rusia.

Seperti dilansir dari Reuters, peresmian masjid tersebut dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan dihadiri, antara lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Dengan kehadiran masjid itu, sampai kini sudah ada empat unit masjid di seluruh Moskow. Tiga masjid lainnya di sana adalah Masjid Sejarah Moskow yang dibangun pada 1828 di 28 Jalan Bolshaya Tatarskaya Strett; Masjid Yardem yang berdiri sejak 1997 di Otradnoye;dan Masjid Memorial Moskow yang juga berdiri sejak 1997 di Poklonnaya Hill.

photo
Masjid Raya Moscow

Masjid Raya Moskow terletak di jantung pusat kota, berdekatan dengan Stadion Olimpiysky. Bangunan yang juga kerap di sebut sebagai Masjid Tatar ini sebenarnya sudah ada sejak 1904.

Inisiatif pendiriannya berasal dari komunitas Tatar yang mayoritasnya beragama Islam. Masjid tersebut mengalami pelbagai tantangan sepanjang tegaknya Uni Soviet yang berhaluan komunis.

Pada 1991 Uni Soviet runtuh. Sejak saat itu, pemerintah Rusia tidak lagi mengampanyekan ideologi komunis, setidaknya secara terbuka. Memasuki abad ke-21, Masjid Tatar diakui sebagai bangunan cagar budaya nasional.

Status ini lepas pada 2008, sehingga tidak lagi menjadi tanggungan negara. Imbasnya, pada 11 September 2011 masjid tersebut dirobohkan, meskipun dengan alasan yang sarat kontroversi.

photo
Muslim Rusia

Ketika Rusia dipimpin presiden Dmitry Medvedev, muncul rencana untuk membangun kembali Masjid Tatar, tetapi kali ini lebih berskala masif. Pada 2009 majelis mufti setempat dilibatkan dalam proyek tersebut.

Dengan pelbagai pertimbangan, rencana ini dimatangkan kembali dengan tidak memakai desain dari arsitek Ilyas Tazhiyev.Sejumlah mufti berpendapat, sisa-sisa bangunan Masjid Tatar dari masa 1900-an tidak cukup kuat, sehingga perlu desain yang sama sekali baru.

Berikutnya, arsitek baru yang bernama Nikolay Zhukov didatangkan untuk merancang bangunan sebuah masjid raya Moskow di atas lahan bekas Masjid Tatar yang telah dirobohkan. Luas lahan tersebut mencapai 15 ribu meter persegi. Proyek besar ini menelan dana tidak kurang dari 170 juta dolar AS.

Ukuran masjid ini diperbesar hingga dapat menampung jumlah jamaah di Rusia, khususnya Moskow, yang semakin banyak.Alhasil, menurut laporan Reuters, masjid ini berkapasitas hingga 10 ribu orang.Bandingkan dengan Masjid Tatar lama yang maksimal dapat menampung 1.500 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement