Selasa 02 Oct 2018 15:30 WIB

Tradisi Menu Istana Topkapi

meja perjamuan dan kemewahan makanan di istana Turki Usmani, tak semewah Barat.

Istana Topkapi
Istana Topkapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengaruh dari sejumlah budaya dalam masakan, membuat Turki Usmani seakan mempertemukan kekhasan dari Timur dan Barat. Tak heran jika kemudian, banyak bahan makanan tersimpan di dalam gudang penyimpanan untuk keperluan pembuatan masakan khas keduanya.

Tak hanya gandum sebagai bahan pokok, tapi juga ada bahan lainnya. Seperti, daging, susu, mentega, dan sayur. Bahan-bahan ini kemudian diolah untuk menghasilkan masakan yang memiliki gizi seimbang.

Pihak rumah tangga istana biasanya menyajikan makanan besar dua kali sehari. Sarapan pagi dilakukan pada pertengahan pagi dan makan malam biasanya disajikan setelah shalat Ashar. Makanan dihidangkan di atas meja berkaki rendah.

Baca: Menilik Warisan Kuliner Ottoman

Mereka yang akan menyantap makanan, duduk di atas karpet yang menutup seluruh bagian lantai. Kemewahan dan kemegahan dalam makanan dihindari, kecuali ada perjamuan kehormatan bagi para utusan asing. Waktu makan di istana juga tidak begitu panjang.

Menu makanan yang biasanya disajikan adalah roti, yang dibuat dari tepung dengan kualitas terbaik. Roti ini disuguhkan untuk sultan pegawai pengadilan, wazir, para syekh, menteri, imam para sultan, dan bangsawan. Hidangan lainnya adalah masakan dari daging.

Sedangkan menu lainnya, kue manis, gula-gula, dan acar. Gula-gula favorit yang biasanya disajikan di istana adalah baklava. Ada juga kue manis yang disebut rikak baklava. Saat memasak kue ini, juru masak menggunakan mentega, madu agak banyak, dan sedikit gula.

Baca Juga: Dapur Sultan Ottoman, Seperti Apa?

Mereka juga menambahkan almond. Saat Ramadhan, ada tradisi pembagian kue-kue manis dan gula-gula kepada para tentara kekaisaran. Makanan manis lainnya adalah puding yang disebut zerde. Puding ini terbuat dari tepung beras, gula, pewarna, hazelnut, dan almond

Di istana, piring emas, perak, dan porselen serta sendok bertakhtakan berlian juga digunakan. Namun, jika dibandingkan istana di Barat, meja perjamuan dan kemewahan makanan di istana Turki Usmani, tak semewah istana di Barat.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement