Rabu 19 Sep 2018 14:34 WIB

Tiga Masjid Megah Turki

Masjid di Turki hingga kini memiliki ciri khas tersendiri

Istanbul
Foto: visit2istanbul.com
Istanbul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turki menjadi salah satu negara dengan bangunan megah yang berarsitektur menawan. Mulai dari masjid, museum, caravanserai (fasilitas umum) dan bangunan-bangunan lain di Turki, desainnya mengedepankan seni artistik berkualitas.

Warisan arsitektur Dinasti Seljuk yang kekuasaannya meliputi Irak, Iran, Kirman, dan Suriah ini  mengedepankan kemegahan dan estetika. Dinasti Islam di Turki ini terkenal dengan karyanya yang sangat spektakuler dalam bidang bangunan. 

Sebagai contoh adalah masjid. Masjid di Turki hingga kini memiliki ciri khas tersendiri, terutama menaranya yang terdiri atas sebuah kubah yang melengkung dengan tiga sisi jendela yang terbuka. Model masjid khas Seljuk ini sering kali dihubungkan dengan kompleks bangunan yang luas, seperti caravanserai dan madrasah. Berikut masjid-masjid megah di Turki.

Museum Aya Sophia

Bangunan ini awalnya merupakan gereja Katolik Ortodoks dengan sebutan Hagia Sophia. Setelah Konstantinopel berhasil dikuasai Sultan Muhammad II, gereja ini diubah menjadi masjid dan diberi nama Aya Sophia. Setelah tiga hari penaklukan gereja ini langsung dipakai shalat Jumat.

photo
Hagia Sophia di Turki

Meski telah diubah menjadi masjid, penguasa kala itu tidak mengubah arsitektur bangunan Hagia Sophia. Bahkan, kubah besar yang ukuran tengahnya mencapai 30 meter itu dan menjulang ke atas dari Byzantium tetap dipertahankan. Benda bersejarah banyak tersimpan di sini, seperti surat Rasulullah SAW untuk Muaqqis (pemimpin kaum Kopts).

Masjid Biru (Blue Mosque)

Masjid ini dibangun untuk menandingi Hagia Sophia sebagai sebuah gereja Katholik Ortodoks. Masjid ini dibangun atas perintah Sultan Ahmad I pada 1609 M. Masjid yang proses pembangunannya memakan waktu tiga tahun ini  merupakan salah satu masjid megah di Istanbul.

photo
Umat Islam berkumpul di masjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan masjid Biru di Istanbul, Turki, Rabu (17/6), untuk melaksanakan shalat tarawih. (AP/Emrah Gurel)

Masjid ini memiliki enam menara dengan tinggi kubah 43 meter. Disebut Masjid Biru karena kubah penutupnya berwarna biru. Sultan Ahmad mempercayakan arsitektur pembangunannya kepada arsitek Sedefhar Mehmet Aga. Untuk membangun masjid yang berlokasi di dekat situs kuno Hippodrome ini, Sultan Ahmad menyarankan Mehmet tidak perlu menghemat biaya.

 

Masjid Sulaiman

Dari konsepnya, masjid ini hampir mirip dengan Masjid Biru. Dibangun oleh Sultan Sulaiman I Pasha 1550 M. Masjid ini adalah masjid terbesar di kota dan salah satu objek wisata paling terkenal dari Istanbul. Sultan Suleaman mempercayakan pembangunannya kepada arsitek terkenal Mimar Sinan untuk memperindah bangunan masjid ini. 

Mimar merupakan seseorang yang dianggap jenius di bidang arsitektur kala itu karena mampu mendesain arsitektural masjid dengan menggabungkan elemen struktural bangunan Islam dengan Byzantium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement