Ahad 16 Sep 2018 17:41 WIB

Larangan Perang

Ada bulan-bulan tak boleh melakukan perang,

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi
Foto: .
Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Arab pra-Islam (jahiliyah)sudah mengetahui bulan-bulan yang di dalamnya tidak boleh (haram) melakukan perang. Akan tetapi, ketentuan haram itu tidak diindahkan para pemuka musyrikin.

Mereka tidak jarang mengubahnya demi kepentingan pribadi dan golongan. Alquran menyinggung perangai mereka itu di dalam surah at-Taubah ayat 37.

Sebagai contoh, kaum musyrikin hendak berperang ketika Muharram. Mereka sengaja menukar letak bulan haram itu ke bulan berikutnya, Safar. Akibatnya, sifat bulan-bulan berikutnya bergeser dan jelas menyebabkan kekacauan.

Selain itu, hilang pula penghormatan terhadap bulan-bulan haram. Alih-alih malu, mereka justru bangga. (Oleh setan) dijadikan terasa indah bagi mereka perbuatan- per buatan buruk mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir, demikian terjemahan bagian akhir ayat tersebut.

 

Menurut Abu Rayhan al-Biruni (973- 1048), bangsa Arab Kuno menganut sistem 12 bulan, tetapi nama-nama bulannya berbeda daripada zaman jahiliyah atau era Rasulullah SAW.

Kedua belas bulan itu diawali bulan al- Mu'tamir yang sejajar dengan Safar karena itulah yang dianggap sebagai bulan pertama. Selanjutnya, Najir, Khawwan, Bussan, Hantam, Zaba', al-Asamm, Adil, Nafik, Waghl, Huwa', dan Burak. Segenap nama itu sudah ditinggalkan generasi-generasi Arab yang muncul se sudahnya. Mereka mengubah nama ke-12 bulan agar berpatokan dengan adat istiadat dan iklim cuaca.

Kembali ke Enclypedia Quran, Tamara Sonn, dia menggaris bawahi bahwa walaupun penanggalan Arab memakai sistem bulan (lunar calendar) yang tidak menghiraukan musim, konvensi beberapa nama bulan (months) justru menunjukkan kesadaran musim. Khususnya, nama bulan yang disertai imbuhan awal dan akhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement