Jumat 20 Jul 2018 21:00 WIB

Daya Pikat Masjid Agung Zayed

Masjid megah ini memiliki ukuran seluas 22.412 meter persegi.

Masjid Agung Syekh Zayed, Uni Emirat Arab.
Foto: Visitabudhabi.ae
Masjid Agung Syekh Zayed, Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam beringsut naik. Kendaraan melaju kencang di jalur bebas hambatan. Dari balik kaca mobil, terlihat pendaran bangunan berwarna biru dan kuning emas. Pendaran cahaya itu memperlihatkan adanya tiang menara yang tinggi menjulang dan sejumlah kubah yang menawan.

Pengalaman sekitar dua tahun lalu itu masih saja membekas ketika menyambangi Masjid Agung Syeikh Zayed. Belum lama ini, masjid megah ini masuk ke dalam daftar 25 besar landmark terbaik dunia. Masjid ini disejajarkan dengan situs bersejarah suku Inca, Machu Picchu, Taj Mahal di India, hingga Golden Gate Bridge yang membentang di Amerika Serikat.

Kemolekan masjid ini sesungguhnya terlihat jelas ketika sudah hari berganti gelap. Pada saat itulah warna-warna biru cerah menerangi bagian luar masjid ini. Warnanya sungguh memikat dan tak menyilaukan mata. Sedangkan, di siang hari, tampilan dari masjid ini hanya memperlihatkan warna putih yang bersih terawat. Pemilihan warna putih dari masjid ini kabarnya mengikuti warna favorit dari Syeikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, tokoh nasional Uni Emirat Arab yang diabadikan namanya sebagai nama masjid.

photo
Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi. (AP/Kamran Jebreili)

Mengutip informasi dari laman resmi masjid, gaya arsitektur masjid ini sesungguhnya hasil penggabungan seni yang berkembang pada Dinasti Mamluk, Turki Usmani (Ottoman), maupun Fatimiyah. Secara umum, masjid ini memiliki empat menara setinggi 115 meter. Menara tersebut berdiri tegak di setiap sudutnya. Dari bentuk menara terlihat begitu jelas adanya adopsi gaya seni Mamluk. Bagian menara itu terbagi ke dalam tiga bentuk ruang.

Pada bagian dasar memiliki bentuk persegi. Lalu bagian kedua memiliki pola bentuk oktagonal atau persegi delapan. Sedangkan, di bagian ketiga memiliki bentuk bulat. Di bagian teratas dari bangunan berbentuk bulat tadi tersaji bangunan berbentuk balkon. Pada balkon ini terdapat deretan tiang yang mengitari bentuk.

Lalu pada bagian kubah, masjid ini memiliki 82 kubah. Bentuk kubahnya menyerupai bentuk bawang dengan bagian atasnya terdapat gambar bulan sabit. Ukuran kubah utama masjid ini berdiameter 32,8 meter dan setinggi 55 meter dari dalam atau sekitar 85 meter dari luar. Turkey Research Centre for Islamic History and Culture menulis kubah di Masjid Agung Syeikh Zayed ini merupakan kubah terbesar yang pernah dibuat dalam jenis yang sama.

photo
Suasana masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, United Arab Emirates, pada bulan Ramadhan.

Pada bagian dalam kubah, hadir juga fitur tradisional Maroko. Materialnya terbuat dari plester diperkuat disebut GRG. Melingkari bagian dalam kubah adalah ayat-ayat dari Alquran yang juga dibentuk dari GRG dan dicat warna emas. Kubah lainnya ditemukan pula pada pintu masuk utama. Di sana terdapat pula empat belas kubah kaca yang dimasukkan ke atap dari tempat fasilitas wudhu bawah tanah untuk pria dan wanita.

Dua puluh ribu lembaran pualam

Dari bagian luar lainnya tersaji pula kemegahan yang melapisi lantai masjid yang berwarna putih. Lantai masjid bagian luar terbuat dari batu marmer pualam putih dengan motif flora yang menawan. Bahan marmer ini berasal dari Italia. Di bagian ruang shalat utama, tersaji rancangan berbentuk floral serta dinding sisi luar yang dihias dengan mozaik kaca emas, sebagaimana tampak pada dinding sebelah barat.

Sedangkan, di bagian dalam masjid, lantai putih ini ditutupi dengan hamparan karpet yang mewah. Karpet mewah itu berasal dari Persia, hasil buatan tangan, utuh tanpa sambungan. Pada karpet ini terdapat garis shaf yang hanya ditandai dengan tonjolan yang halus.

photo
Masjid Sheikh Zayed

Bagi para pengunjung yang hendak memasuki masjid, kita akan dapat melewati pintu utama. Pintu utamanya terbuat dari bahan kaca setinggi 12,2 meter dan lebar 7 meter. Beratnya mencapai 2,2 ton.

Selanjutnya, dari informasi yang terpampang di laman resmi, masjid ini juga memiliki lebih dari 1000 pilar di area luar yang dilapis dengan lebih dari 20 ribu lembaran pualam dan batu alam polesan, termasuk lapis Lazuli, red agate, amethyst, abalone shell, dan mother of pearl. Di ruang utama terdapat pula 96 pilar bundar berukuran besar yang kesemuanya dilapisi dengan mother of pearl.

Pada bagian kepala pilar ini dihiasi dengan pola pohon kurma. Menyusuri selasar masjid sambil melewati pilar-pilar yang menawan itu seakan membawa kita pada sebuah ruang waktu yang berbeda. Menyusuri semakin jauh yang ditemukan hanyalah sebuah keindahan dan decak kagum terhadap kemegahan karya seni yang ada di masjid ini.

Lalu tak kalah untuk menyedot perhatian adalah hadirnya lampu berhias kristal Swarovski buatan Bayern, Jerman. Lampu tersebut berjumlah tujuh buah. Kabarnya, nilai lampu hias ini mencapai Rp 100 miliar. Lampu tersebut tergantung indah di langit-langit masjid. Lampu gantung terbesar terletak di ruang shalat utama. Dalam laman resmi ditulis, besarnya lampu gantung ini sebagai salah satu yang terbesar di dunia di sebuah masjid dengan berat sekitar 12 ton.

photo
Masjid Syekh Zayed Abu Dhabi.

Semua penerang yang ada di masjid ini materialnya terbuat dari stainless steel berlapis emas dan kuningan berlapis emas. Pada lampu ini hadir panel kaca bertatahkan kristal Swarovski yang dipasang di semua lampu penerang masjid.

Kemudian untuk bagian mimbar, terlihat adanya pengaruh dari desain Ottoman. Bagian ini memiliki bentuk yang menjorok ke bagian barisan shaf jamaah. Mimbar ini terletak di bagian kanan. Material dari mimbar ini terbuat dari bahan kayu yang diukir dengan motif bunga. Pada bagian ini memiliki kubah kecil berbentuk atap dan bulan sabit di bagian puncak tangganya.

Semua kemegahan itu mampu dipadu secara apik dengan keindahan konsep arsitektural. Tak heran jika masjid ini menjadi salah satu tempat destinasi yang tak boleh terlewatkan ketika Anda menyambangi negeri gurun ini.

Daya Pikat Bagi Wisatawan Asing

Masjid Agung Sheikh Zayed ini sesungguhnya mengambil nama dari pendiri Uni Emirat Arab, Syeikh Zayed bin Sultan bin Khalifa Al Nahyan. Bagi masyarakatnya, ia dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan. Tak heran jika kemudian pada masjid ini disematkan namanya. Bahkan, di samping masjid ini terdapat pula makam dari sang pendiri negara gurun tersebut.

photo
Presiden Georgia Giorgi Margvelashvili mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (11/4).

Masjid megah ini memiliki ukuran seluas 22.412 meter persegi atau setara dengan lima kali lapangan sepak bola. Jamaah yang dapat ditampung oleh masjid ini bisa menembus hingga 40 ribu lebih jamaah. Perinciannya, sebanyak 7.126 jamaah di ruang utama, 1.960 di ruang sholat terbuka, 980 di ruang sholat wanita, 22.729 di area Sahan atau pelataran tengah, 682 di selasar ruang utama, dan 784 di selasar pintu masuk utama.

Kini, masjid ini selalu menjadi daya pikat para turis mancanegara. Ribuan wisatawan setiap tahunnya selalu menyempatkan diri melihat dari dekat kemegahan dan keindahan masjid ini. Satu di antaranya adalah Ratu Elizabeth II yang pernah berkunjung ke masjid ini pada 2010.

Mengutip laporan The National, masjid ini pada tahun lalu mampu menarik hingga 4,7 juta wisatawan dunia. Bahkan, pada tahun ini Masjid Sheikh Zayed di masukkan ke dalam 25 besar landmark terbaik dunia.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement