Rabu 11 Apr 2018 18:48 WIB

Pesan Ayat Makkiyyah dan Madaniyyah

Perbedaan ayat Makkiyyah dan Madaniyyah bukan hanya pada masalah geografis.

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Reuters
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbedaan ayat Makkiyyah dan Madaniyyah bukan hanya pada masalah geografis dan historis. Para ulama meyakini bahwa ayat-ayat yang diturunkan selama periode Makkah memiliki pesan dan ajaran yang berbeda dari ayat-ayat yang diturunkan selama periode Madinah.

Ayat Makkiyyah yang merupakan tiga perempat dari isi Alquran umumnya mengandung keterangan dan penjelasan tentang tauhid, keimanan, perbuatan baik dan jahat, pahala bagi orang beriman dan beramal saleh, siksaan bagi orang kafir dan durhaka, kisah para rasul dan nabi, cerita umat terdahulu, dan berbagai perumpamaan untuk dijadikan teladan dan ibarat.

Para ulama berpendapat pesan yang disampaikan dalam ayat atau surat Makkiyyah ini karena dakwah Rasulullah SAW selama menetap di Makkah terbatas pada batas-batas indzar (tugas memberi peringatan), belum sampai menyentuh batas-batas risalah.

Adapun ayat Madaniyyah pada umumnya menjelaskan hal yang berhubungan erat dengan hidup kemasyarakatan atau masalah muamalah, diantaranya masalah ibadah, hukum-hukum agama (syariat) serta mengenai orang-orang yang berhijrah (Muhajirin), kaum penolong (Anshar), kaum munafik dan ahli kitab. Pada periode Madinah ini, menurut pendapat para ulama, dakwah Rasulullah SAW sudah mencapai tahap mengubah wahyu menjadi risalah.

 Yang membedakan antara indzar dan risalah, menurut Nasr Hamid Abu Zaid, adalah bahwa indzar berkaitan dengan perubahan konsep-konsep lama pada taraf kognitif dan terkait dengan seruan menuju konsep-konsep baru. Dengan demikian, indzar berkaitan dengan menggerakkan kesadaran bahwa ada kerusakan dalam realitas kehidupan masyarakat, dan oleh karena itu harus diadakan perubahan.

Sementara risalah bertujuan membangun ideologi masyarakat baru. Fase risalah ini dimulai secara nyata ketika Nabi SAW – setelah sebagian orang muslim hijrah ke Habsyah –mengadakan pembicaraan dengan para utusan yang datang ke Makkah pada musim haji.

Kemudian beliau dibaiat oleh penduduk Yatsrib (Madinah) bahwa mereka akan membelanya sebagaimana mereka membela istri dan anak-anak mereka sendiri setelah mereka menerima Islam. Peristiwa ini sebagai pertanda terjadinya perubahan baru dalam sejarah dakwah Rasulullah SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement