Kamis 04 Jan 2018 15:30 WIB

Gelar Shalat Jumat, Muslim Grenada Sewa Rumah Warga

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
 Suasana saat khutbah pada shalat Jumat.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana saat khutbah pada shalat Jumat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mahasiswa Islam di negara kepulauan Karibia Grenada telah memulai proyek untuk mendirikan pusat Islam. Bangunan itu mencakup masjid, pusat kebudayaan, perpustakaan Islam, dan sekolah sains Islam untuk orang dewasa. Di sana juga akan ada pusat untuk melatih para imam.

Upaya itu dimulai oleh 30 siswa Muslim di American Medical College. Mereka membeli sebidang tanah untuk proyek tersebut.

Mereka memiliki usaha di lantai dasar bekas bangunan balai kota, pusat pasar ibu kota Grenada, St George. Semua nya dikenal unggul dalam kerajinan tangan berbahan kulit, terutama dalam membuat sepatu, sandal, tas tangan, dan peralatan unik lainnya dengan jumlah terbatas.

Selama awal 1970 tidak ada organisasi atau kegiatan keagamaan yang banyak dilakukan. Biasanya, shalat Jumat dilaksanakan di rumah Abdul Rahim di Tempe, St George. Shalat Jumat juga sempat dilaksanakan di Beaulieu, St George. Pimpinan Muslim setempat, Serikat Islam Karibia dan Amerika Selatan menyewa rumah keluarga Muhammed Siddiqui di Fonteney dan menempatkan seorang imam untuk shalat Jumat.

Pada 1977 Syekh Fuzloo Rahaman dari San Fernando Trinidad memerintahkan anak-anaknya yang menjadi pengusaha mewakafkan setengah lantai atas Bobby's Tyre Mart. Area itu akan dimanfaatkan untuk membangun jalan Tyrel di atas stasiun pemadam kebakaran. Lokasi ini kemudian dikenal sebagai Islamic Center. Fasilitas bangunan ini dimanfaatkan untuk shalat Jumat, Tarawih, dan kegiatan lainnya selama 18 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement