Selasa 02 Jan 2018 17:30 WIB

Islam Mengakar di Uzbekistan

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Kompleks Madrasah Ulugh Beg di Samarkand, Uzbekistan.
Foto: getintravel.com
Kompleks Madrasah Ulugh Beg di Samarkand, Uzbekistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uzbekistan merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang dikenal taat dan kuat me megang prinsip agama. Islam memang mengakar dalam kehidupan masyarakat di negara yang berada di Asia Tengah itu. Islam membentuk kehidupan dasar masyarakat Uz bekistan setelah diperkenalkan pada abad kedelapan.

Lebih dari separuh penduduk Uzbekistan adalah Muslim. Menurut Departemen Luar Negeri AS, pada 2009, jumlah Muslim di negeri ini diper kirakan 90 persen dari populasi pen duduk dan sisanya menganut Kristen Ortodoks.

Namun, laporan Pew Research Cen ter pada tahun yang sama menyatakan, jumlah penduduk Muslim Uzbekistan adalah 96,3 persen dari keseluruhan populasi. Diperkirakan terdapat 93 ribu Yahudi di negara tersebut. Umat Islam paling konservatif dite mukan di Lembah Fergana. Secara tra disional, Uzbek belum terlalu toleran terhadap agama-agama lain atau terhadap hak-hak perempuan.

Sebaliknya, orang-orang Asia Tengah selain Uzbekistan dianggap sudah moderat dalam mempraktikkan Islam. Uzbekistan dikenal sebagai negara yang melahirkan ulama-ulama terkenal. Salah satunya ulama hadis terkemuka, yaitu Imam al-Bukhari yang berasal dari Kota Bukhara.

Cendekiawan Muslim lainnya yang juga berasal dari Uzbekistan, yaitu Imam at-Tirmidzi dan Abu Manshur al-Maturidi yang merupakan salah satu pelopor ulama fikih Islam. Di Samarkand, terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan pernah menjadi mercusuar pengetahuan di dunia Muslim.

Karya Ali Qushji (w 1474 M), yang aktif di Samarkand dan kemudian Istanbul, dipandang sebagai contoh akhir dari inovasi dalam teori astronomi Islam dan diyakini menjadi inspirasi Nicolaus Copernicus karena argumen yang sama tentang rotasi bumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement