Sabtu 11 Nov 2017 04:46 WIB

Masjid Pertama yang Dibangun Perempuan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sakirin
Foto: Woirldbulletin
Masjid Sakirin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sepanjang sejarahnya, Kota Istanbul di Turki telah memainkan peranan penting sebagai jembatan penghubung antara peradaban Eropa dan Asia. Kota yang dulunya bernama Konstatinopel ini memiliki segudang catatan historis tentang ragam budaya bangsa yang pernah mendiaminya.

Tak terkecuali, latar belakang agama masya rakat nya. Selama lebih dari 11 abad ber ada di bawah kekuasaan Kekaisaran Bizantium (330–1453), kota ini telah tumbuh menjadi pusat agama Nasrani yang cu kup disegani pada zamannya. Tapi, sejak ditakluk kan oleh Sultan Muhammad al-Fatih dari Utsmani yah, 564 tahun silam, kota ini akhir nya bertransformasi menjadi pusat peradaban Islam yang terkemuka di dunia.

Hari ini, kumandang suara azan dapat didengar di hampir 3.000 masjid yang tersebar di setiap sudut Istanbul. Dan sudah men jadi pengetahuan umum bahwa sebagian masjid yang ada di kota ini punya keunikan dan nilai daya tarik masing-masing, baik dilihat dari aspek kesejarahan maupun dari bentuk gaya arsitekturnya.

Salah satu contohnya adalah Sakirin Camii. Rumah ibadah yang terletak di ka wasan Uskudar, Istanbul, ini tercatat sebagai masjid pertama di dunia yang dirancang oleh perempuan. Masjid ini secara resmi dibuka untuk jamaah pada 7 Mei 2009.

Pembangunan Sakirin Camii didedikasikan untuk almarhumah Semiha Sakir—salah satu tokoh filantropis Turki yang wafat pada 9 September 1998. Perancang masjid ini ada lah Zeynep Fadillioglu, seorang arsitek perempuan berkebangsaan Turki yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Semiha Sakir.

Lahir dan tumbuh besar di Istanbul, Zeynep sudah menunjukkan bakat seninya sejak masih belia. Bakat itu semakin terasah tatkala ia memutuskan untuk menggeluti dunia desain interior bersama perusahaan jasa arsitektur yang ia dirikan pada 1995.

Gaya arsitektur yang diusung Zeynep dalam berbagai proyek yang pernah ditanganinya sangat dipengaruhi oleh perpaduan atmosfer modern dan tradisional di kota kelahirannya, Istanbul. Gaya itu pula yang kemudian ia terapkan saat dipercaya mem buat desain interior Sakirin Camii, satu dekade silam. Masjid ini sekaligus menjadi proyek pertamanya untuk rumah ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement