Jumat 13 Oct 2017 21:15 WIB

Geliat Studi Islam di Jerman

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman
Foto: islamonline
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Jumlah Muslim yang besar dan kian meningkat itu memicu berbagai konsekuensi, salah satunya, kebutuhan kajian dan studi yang lebih komprehensif tentang Islam. Belakangan, para pemangku kebijakan dan pihak terkait memiliki program perluasan studi Islam di berbagai perguruan tinggi Jerman yang dimulai sejak 2010.

Ini dilakukan menyusul adanya serangkaian penawaran antara universitas dan Kementerian Federal Pendidikan dan Penelitian. Universitas di Jerman pun akan terus memperluas fakultas teologi Islam beberapa tahun ke depan.

Dilansir dari faz.net, banyak pihak yang menilai pembangunan pusat Islam di Jerman merupakan hal yang positif. Sehingga, seharusnya berhasil berada di jantung teologi reformasi, yaitu teologi di lingkungan sekuler.

Pemerintah federal mendukung finansial penelitian dan pengajaran teologi Islam di Universitas Erlangen-Nurnberg, Frankfurt, Munster, Osnabruck, serta Tubingen. Goethe University memiliki peran utama dalam memastikan bahwa teologi Islam yang didirikan di Jerman memiliki peran positif. Sehingga, ada perpanjangan promosi. Dan, akan ada program baru di universitas lainnya. 

Wakil Islam dari Keuskupan Limburg yang sekaligus profesor di Goethe University, Joachim Valentin, menyebutkan, pengembangan studi Islam di seluruh universitas di Jerman merupakan bagian yang penting dari Jerman sehingga diharapkan pembentukan teologi Islam juga dapat membangun masyarakat profesional.

Selain terlibat dengan pertanyaan ilmiah teologi dan yurisprudensi, program universitas telah difokuskan pada pendidikan guru pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah dasar dan menengah. Mereka juga telah mulai pembelajaran ke dalam pembentukan imam.

Dengan jumlah peminat yang tumbuh relatif cepat, fakultas teologi Islam di Osnabrick dan Frankfurt akan mulai menawarkan program gelar baru di bidang sosial. Program-program ini merespons tentang problematika kesejahteraan dan pelayanan publik Muslim agar sebanding dengan kurikulum dan cetak biru di lingkungan pendidikan Kristen. 

Dengan fokus di bidang sosial ini, universitas mempersiapkan siswa untuk berkarier di berbagai sektor. Agenda tersebut menyusul diskusi yang tengah hangat di publik Jerman terkait pemerataan kesejahteraan di lingkungan Muslim.

Komunitas muslim lainnya menyebutkan keputusan pemerintah federal untuk terus mempromosikan pusat studi Islam merupakan keputusan yang tepat. "Saya berharap bahwa teologi mendapat cukup ruang dan waktu untuk mendapatkan pijakan di negara itu dan memberikan peluang pengembangan teologi Islam," kata Ketua DITIB Hessen Salih Ozkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement