Rabu 17 May 2017 15:35 WIB
Mengenal Ilmuwan Muslim

Mahmud Al-Kashgari Kuasai Bahasa dan Geografi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua bidang keilmuan dikuasai Mahmud Al-Kashgari. Ia menguasai bidang bahasa yang kemudian menuntunnya melahirkan sebuah karya monumental, berupa sebuah kamus bahasa. Di sisi lain, kemampuan dalam bidang geografi juga melahirkan karya penting lainnya, sebuah peta.

Mahmud Al-Kashgari bernama lengkap Mahmud ibn Hussayn ibn Muhammad al-Kashgari. Ia lahir di Kashgar, Turki, pada abad ke-11 dari keluarga Hamirs, yang memiliki kaitan dengan suku Oguz. Ia ilmuwan Muslim yang ahli dalam pembuatan peta.

Keahlian lain yang ia geluti adalah bidang bahasa dan leksikografi atau ilmu pengetahuan terkait penyusunan kamus. Ayah Al-Kashgari bernama Hussayn yang menjabat sebagai wali kota Barsgan, dan memiliki hubungan dekat dengan Dinasti Qara Khanid yang berkuasa pada masa itu.

Ayahnya melakukan imigrasi dari Barsgan ke Kashgar, tempat Al-Kashgari dilahirkan. Al-Kashgari mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Dia mendalami studi ilmiah Islam, fasih berbicara dan menulis bahasa Arab dan Persia.

Al-Kashgari pun banyak melakukan perjalanan hampir ke seluruh wilayah Turki untuk belajar semua dialek bahasa Turki. Ia mempelajari pula berbagai macam tradisi Turki, termasuk berbagai kesenian dan cerita rakyatnya.

Dari kerja kerasnya ini, Al-Kashgari kemudian menulis kamus bahasa Turki berjudul Divan Lugat it-Turk pada 1072. Ini merupakan kamus komprehensif pertama tentang bahasa Turki. Ia memiliki tujuan tersendiri dalam menulis kamus itu.

Tujuannya, agar khalifah di Baghdad menggunakan kamus itu. Sebab, saat itu Arab merupakan sekutu Turki. Kamus itu sangat lengkap. Ada pula contoh-contoh puisi tua Turki dalam bentuk khas kuatrain, tentang epik, penggembalaan, dan pengajaran.

Saat itu, Al-Kashgari menganggap bangsa Turki merupakan bangsa yang memiliki kemampuan memimpin. Cara paling logis agar dapat berkomunikasi dan menjalin persahabatan dengan orang Turki adalah dengan belajar bahasa Turki.

Sejumlah catatan sejarah menyebutkan bahwa Al-Kashgari memiliki reputasi sebagai seorang sarjana Turki, yang memiliki pengetahuan komprehensif dan menyeluruh mengenai sejarah, geografi, dan cerita-cerita rakyat Turki dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement