Selasa 25 Apr 2017 16:27 WIB
Musik dalam Peradaban Islam

Ada Bukti, Blues Berakar dari Tradisi Islam

Grup musik
Foto: Republika/Agung Supri
Grup musik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya, They Came Before Columbus, membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dan orang Amerika asli. Sementara dalam African Presence in Early America, Van Sertima menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat Amerika.

Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli. “Columbus juga tahu bahwa Muslim dari pantai barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara,” kata Van Sertima.

Dari sisi komponen alat musik pun memperkuat seluruh argumentasi tadi. Pada era perbudakan di Amerika, orang kulit putih melarang mereka menabuh drum, karena khawatir akan menumbuhkan semangat perlawanan para budak. Namun, pengguna an alat musik gesek yang biasa dimainkan umat Islam dari Afrika masih diizinkan untuk dimainkan karena dianggap mirip biola.

Guru besar ethnomusikologi dari Universitas Mainz, Jerman, Prof Gehard Kubik, mendukung keterangan itu dengan menyatakan, alat musik banjo Amerika sejatinya berasal dari Afrika. Bahkan secara khusus, Prof Kubik menulis sebuah buku tentang keterkaitan musik blues dengan peradaban Islam di Afrika Barat.

Judul buku itu adalah Africa and the Blues (University Press of Mississippi, 1999). “Saya yakin banyak penyanyi blues saat ini yang tak menyadari bahwa pola musik mereka meniru tradisi musik kaum Muslim di Arab,” ujarnya.

Riset yang dilakukan Prof Kubik juga membuktikan, gaya vokal sebagian besar penyanyi blues yang menggunakan melisma ataupun intonasi bergelombang, ternyata berasal dari Afrika Barat juga. Gaya vokal seperti itu, menurut dia, merupakan peninggalan masyarakat Afrika Barat yang telah melakukan kontak dengan dunia Islam sejak abad ke-7 M.

Melisma adalah istilah untuk menyebut penggunaan banyak nada dalam satu suku kata. Sedangkan intonasi bergelombang merupakan rentetan nada yang beralih dari skala mayor ke minor lalu kembali lagi. Hal itu sangat umum digunakan saat kaum Muslim melantunkan azan dan membaca Alquran.

Fakta itu, ujar Prof Kubik, tak diragukan lagi merupakan bukti bahwa blues berakar dari tradisi Islam yang berkembang di Afrika Barat. 

Disarikan dari Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement