Jumat 13 Jan 2017 23:18 WIB

Manusia 'Tanduk Kambing'? Sejarawan Islam Pernah Mengungkapnya

Pedesaan di ketinggian pegunungan Dhalamlam, Distrik Jafariya, Yaman Barat.
Foto: Abduljabbar Zeyad/Reuters
Pedesaan di ketinggian pegunungan Dhalamlam, Distrik Jafariya, Yaman Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak kejadian unik dan langka yang muncul sejarah peradaban manusia, meski memang luput dari dokumentasi dan pengamatan sejarawan. Asy-Syaukani dalam kitabnya yang berjudul al-Badr at-Thali’ bi Mahasin Man Ba’d al-Qarn as-Sabi’, menulis sejumlah fakta unik dan langka dalam kitab yang berisi biografi tokoh tersebut. 

Di antaranya ia menyebutkan fakta tentang hermaproditisme yang pernah muncul pada pada abad ke-12 Hijriyah/ abad ke-18 M. Seorang perempuan baligh yang sejak kecil terlahir sebagai perempuan tiba-tiba muncul kelamin laki-laki. 

Ia mendapatkan kisah itu dari Sayid Muhammad bin Yahya. Setelah diputuskan dan merujuk pada tanda-tanda fisik, perempuan tersebut akhirnya diputuskan memilih menjadi pria. Sejak saat itu, yang bersangkutan memakai busana layaknya laki-laki biasa dan meninggalkan kebiasannya sebagai perempuan hingga ajal menjemputnya. 

Fakta unik lain yang ia beberkan dalam kitabnya ini, di sebuah kampung, tepatnya di al-Hada, ada seorang lanjut usia yang umurnya kurang lebih 90 tahun. Ada yang aneh muncul dari tubuh pria tersebut. Dalam dunia kedokteran modern dikenal dengan istilah penyakit cutaneous horns. Ya, dua buah tanduk, secara misterius tumbuh tepat di kedua sisi ujung kepalanya. Masing-masing berada di samping atas kedua telinganya. Mirip sekali dengan tanduk kambing.

Berita yang banyak disampaikan oleh orang-orang terpercaya ini pun segera menyebar seantero Yaman dan sampai di telinga sang khalifah pada masa itu. Sang khalifah menginstruksikan mencari kebenaran berita tersebut namun tak membuahkan hasil. 

Asy-Syaukani, tak tinggal diam. Karena lokasinya berada tak jauh dari kediaamannya ia bergegas mencari kebenaran informasi yang viral tersebut. Ia menginterogasi tokoh yang disegani di kampung setempat, namanya Saád al-Miftah. Sang tokoh membenarkan bahwa warganya ada yang mempunyai tanduk secara misterius. Akan tetapi, tanduk tersebut sudah dipotong karena yang bersangkutan sangat terganggu. Peristiwa ini terjadi pada 1215 Hijriyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement