Rabu 10 Aug 2016 19:55 WIB

Pekerja Bosnia Dalami Islam di Dzamija Vogosci

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Bosnia (ilustrasi)
Foto: www.pusdai.wordpress.com
Muslim Bosnia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Vogosca adalah salah satu dari puluhan masjid baru yang dibangun sejak negara Bosnia Herzegovina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1995. Bagi komunitas Muslim di wilayah Vogosca, kehadiran masjid ini merupakan sumbangan besar bagi para pekerja urban. Hal ini karena sebagian besar penduduk di Vogosca merupakan pekerja dan buruh di kawasan industri di sekitar penyangga Sarajevo.

Mereka tinggal di daerah penyangga Vogosca dengan kegiatan penuh aktivitas tetapi minim akses sarana spiritual. Impian memiliki sebuah masjid merupakan idaman sejak lama, setelah masjid lama yang sempat hancur diwujudkan kembali berkat tekad keislaman para pekerja di daerah Vogosca. Di area masjid inilah para pekerja bukan hanya dapat beribadah dan akses pendidikan agama, tetapi juga bersosialisasi, beristirahat, menikmati makanan dan minuman, serta bercengkerama dan berkumpul bersama.

Kini Masjid Vogosca ini menjadi satu-satunya bangunan religius kebanggaan komunitas pekerja Muslim di wilayah ini. Dan Masjid Vogosca menjadi bagian dari simbol umat Islam Sarajevo, bersanding dengan berbagai masjid indah lain yang telah lebih dulu ada di Bosnia Herzegovina.

(Baca: Dzamija Vogosci, Kebanggaan Muslim Bosnia)

Biaya pembangunan Masjid Vogosca ini menghabiskan biaya 870 ribu dolar AS atau senilai Rp 11,3 miliar. Seorang arsitek berpengalaman asli Sarajevo, Kemal Zukic, dipercaya sebagai perancang bangunan Masjid Vogosca ini. Kemal Zukic memang terkenal dengan kemampuannya dalam seni bangunan Islam kontemporer di Bosnia. Sejak 1995, ia pun telah lama dipercaya untuk merekonstruksi kembali bangunan Islam bersejarah yang hancur akibat perang di wilayah Balkan.

Dalam arsitektur Masjid Vogosca, Kemal Zukic memasukkan model yang berbeda dengan struktur bangunan masjid di Bosnia pada umumnya yang mengikuti gaya Ottoman. Pada masjid ini, kesan yang ditampilkan lebih modern dan futuristik. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 2.300 meter persegi, luas bangunan secara keseluruhan 853 meter persegi dengan lantai dasar seluas 349 meter persegi.

Konstruksi bangunan awal sebenarnya telah dimulai pada 2000, tetapi pengerjaan secara keseluruhan dimulai pada 2005. Struktur fondasi bangunan menggunakan beton bertulang, lempeng beton, balok beton, dan kolom, sedangkan struktur lain juga menggunakan bata sebagai bagian dinding. Selain itu, gaya modern yang khas pada menara masjid didominasi oleh struktur kaca dengan rangka beton.

Rancangan Masjid Vogosca ini terdiri atas tiga bagian. Lantai dasar meliputi ruang pertemuan, tempat pembelajaran atau madrasah, ruang perpustakaan, tempat wudhu, serta area kamar mandi. Kemudian, di lantai satu terdapat ruang shalat utama yang dihubungkan dengan dua akses tangga, dari lantai dasar dan tangga utama dari arah barat laut. Sedangkan, pada lantai dua terdapat ruang shalat yang lebih kecil bagi jamaah wanita.

Secara keseluruhan, kapasitas Masjid Vogosca ini mampu menampung lebih dari 500 jamaah. Masjid ini juga dirancang hemat energi dengan memaksimalkan masuknya cahaya matahari ke ruang shalat utama. Ini terlihat dengan model struktur kubah yang hanya seperempat bola dan terbuka pada bagian belakang kubah. Walau demikian, pola kubah tetap terlihat dari arah depan masjid.

Fungsi kubah seperti ini bertujuan mengambil cahaya matahari masuk ke dalam ruang shalat. Dari bagian depan masjid terdapat struktur tangga utama yang mengarahkan ke bagian ruang shalat di lantai satu. Pada bagian depan juga terdapat dekorasi huruf arab yang bertuliskan Allah dan Muhammad di bagian kanan dan kiri pintu masuk utama

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement