Kamis 20 Jun 2019 12:32 WIB

Menjadi Sebaik-baik Manusia

Menjadi sebaik-baik manusia berarti beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia

Kesalehan/ilustrasi
Foto: blogspot.com
Kesalehan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Agus Fitriawan

Setiap orang mendambakan menjadi yang terbaik. Sebagai Muslim, orientasi hidup untuk menjadi yang terbaik bukanlah dinilai dari ukuran manusia semata, tetapi karena ridha Allah Ta'ala. Inilah cara mudah menjadi orang terbaik dalam konsep Islam.

Baca Juga

Pertama, yang paling baik akhlaknya dan menuntut ilmu. Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian Islamnya adalah yang paling baik akhlak jika mereka menuntut ilmu." (HR Ahmad).

Imam Ja'far ash-Shadiq berkata, "Siapa pun yang tidak memiliki ilmu dan akhlak mulia adalah seperti anak yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya."

Kedua, belajar Alquran dan mengajarkannya. Usman bin Affan RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya." (HR Bukhari).

Ketiga, yang paling diharapkan kebaikannya dan paling jauh keburukannya. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berdiri di hadapan beberapa orang lalu bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?"

Mereka terdiam, dan Nabi bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seorang yang berkata, "Iya, kami mau wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami sebaik-baik dan buruk-buruk kami."

Beliau bersabda, "Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga." (HR Tirmidzi).

Keempat, menjadi suami yang paling baik terhadap keluarganya. Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.'" (HR Tirmidzi).

Kelima, yang panjang umur dan baik perbuatannya. Abdullah bin Busr RA meriwayatkan, ada seorang Arab badui berkata kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?" Beliau menjawab, "Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya." (HR Tirmidzi).

Keenam, tidak ingkar melunasi utang. Abu Hurairah RA meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar utang." (Muttafaqun 'alaih).

Ketujuh, yang memberikan makanan. Hamzah bin Shuhaib meriwayatkan dari bapaknya RA yang berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, 'Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.'" (HR Ahmad).

Kedelapan, yang paling bermanfaat bagi manusia. Jabir RA bercerita, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR Thabrani dan Daruquthni).

Di antara memberi manfaat kepada orang lain adalah dengan tidak menyakiti orang lain, berderma, dan bermuka manis.

Tidak menyakiti orang lain baik menyakiti fisik, harta, maupun kehormatannya. Menyakiti orang lain itu dengan lisan, seperti menggunjing, mengadu-domba, memperolok-olok, menuduh dengan tuduhan dusta, saksi palsu.

Dapat juga menyakiti dengan perbuatan, seperti mengambil harta, menipu, berkhianat, merampas, mencuri, memukul, membunuh, memperkosa, korupsi, memakan harta anak yatim, menahan hak orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR Bukhari).

Termasuk tidak menyakiti orang lain adalah bermanis muka. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah engkau menganggap remeh perbuatan baik sedikit pun, meskipun engkau berjumpa saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR Muslim). Wallahu a'lam.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement