Jumat 24 May 2019 23:09 WIB

Makna Silaturahim

Jangan memutuskan tali silaturahim

Ilustrasi silaturahim
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi silaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wahyunanto AN     

Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hubungkan silaturahmi (HR Bukhori-Muslim).

Baca Juga

Silaturahim adalah sebuah kata yang sudah sering digunakan. Berasal dari dua kata, yaitu silah yang artinya tali atau hubungan dan rahim yang artinya kasih sayang.

Dari dua kata itu, silaturahim sering diartikan sebagai 'menyambung tali kasih sayang atau tali persaudaraan.'

Istilah ini sudah sering dipakai untuk saling mengunjungi keluarga, relasi, tetangga, serta teman yang dekat maupun jauh.

Di negara-negara Arab, budaya silaturahmi saat Idul Fitri seperti yang ada di Indonesia ini tidak pernah ada.

Nabi Muhammad sendiri tidak pernah mencontohkannya secara khusus untuk saling mengunjungi saat Idul Fitri. Nabi saw hanya memberikan contoh dengan selalu berangkat dan pulang shalat Id melalui dua jalan yang berbeda agar bisa bertemu banyak orang yang bergantian dapat bersilaturahmi.

Silaturahim yang dilakukan Nabi saw pun setiap saat, tidak hanya terbatas saat Idul Fitri. Di Indonesia silaturahmi ini sudah lazim dilakukan terutama saat Idul Fitri tiba. Idul Fitri memang saat yang tepat untuk bersilaturahim.

Menyambung persaudaraan atau bersilaturahim adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim. Allah telah menjanjikan kepada orang yang menjalin silaturahmi dengan balasan surga. Dalam sebuah hadis dari Al Ayyub Al Anshary bahwa Rasulullah pernah suatu kali ditanya oleh seorang laki-laki, ''Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku suatu perkara yang bisa mengantarkanku ke surga!'' Rasulullah menjawab, ''Menyembah Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan bersilaturahmi.''

Allah juga sangat mengecam siapa saja yang memutuskan silaturahim. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ancaman dari Allah bagi siapa saja yang memutuskan tali persaudaraan sesama Muslim seperti ditunjukkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah saw bersabda, ''Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahim,'' (HR Bukhori-Muslim).

Selain merupakan kewajiban, ternyata silaturahmi banyak sekali manfaatnya. Dengan bersilaturahmi, keluarga yang jauh akan terasa dekat kembali, saudara dan kawan lama bisa berkumpul, bahkan orang yang berseteru bisa rukun kembali.

Dengan saling berkumpulnya saudara dan teman yang selama ini terpisah serta rukunnya kembali orang yang sebelumnya berseteru, insya Allah akan dapat disatukan kembali hubungan persaudaraan. Diharapkan dengan terjalinnya kembali persaudaraan, umat Islam yang bersatu dan bersaudara akan terwujud kembali seperti ketika Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajir dan Anshar di Madinah.

Silaturahim seharusnya tidak hanya dilaksanakan saat Idul Fitri, tetapi sedapat mungkin setiap ada kesempatan. Semoga niat baik kita untuk menjalin kembali persaudaraan ini diridhoi Allah. Amin.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement