Kamis 16 May 2019 04:00 WIB

Enam Kriteria Puasa Ramadhan yang Ideal Menurut Imam Ghazali

Imam Ghazali menyebut ada enam kriteria sehingga tujuan puasa Ramadhan terwujud baik

Berpuasa/Ilustrasi
Foto: AP PHOTO
Berpuasa/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 183. Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." Jelaslah bahwa tujuan puasa wajib di bulan Ramadhan ialah menjadikan diri seorang mukmin bertakwa.

Terkait itu, sang hujjatul islam Imam al-Ghazali menjelaskan enam kriteria puasa yang ideal. Dengan memahami dan menjalani keenam hal itu, seorang Muslim insya Allah akan menggapai tujuan puasa, yakni takwa kepada Allah. Apa saja itu?

Baca Juga

Pertama, agar kita tidak melihat sesuatu yang dibenci Allah.

Kedua, agar kita selalu menjaga lisan. Dalam hadis yang diriwayatkan Anas, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ada lima hal yang dapat membatalkan puasa seseorang: berdusta, mengumpat, menyebar desas-desus, bersumpah palsu, dan memandang penuh nafsu."

 

Ketiga, agar kita menjaga pendengaran. Sebab, kata al-Ghazali, apa-apa yang dilarang diucapkan, maka Allah juga melarang kita untuk mendengarnya.

Keempat, supaya kita menjaga seluruh anggota badan.

Kelima, kita menghindari makan dan minum berlebihan. Biasanya, karena menahan lapar dan haus seharian, kita lalai. Momen berbuka puasa dan sahur kita lakukan dengan mengonsumsi sajian secara rakus. Kekenyangan dapat menyebabkan kita meninggalkan salat tarawih, tadarus Alquran, dan ibadah-ibadah sunah lainnya.

Terakhir, agar kita selalu takut dan berharap hanya kepada Allah.

Bila kita mampu melaksanakan keenam syarat ini, menurut Imam al-Ghazali, maka puasa kita insya Allah tidak akan sia-sia. Bahkan, puasa kita akan bermanfaat bagi kehidupan kita.

Dengan berpuasa, kita berusaha untuk menyucikan hati, membersihkan anggota badan, melatih jiwa dan raga, serta gemar bersyukur atas rahmat dan nikmat-Nya. Puasa juga meningkatkan empati sosial. Kita jadi suka bersedekah kepada fakir miskin, bersikap rendah hati, dan selalu tampil sederhana, serta menyesali perbuatan buruk kepada sesama manusia.

Ketika kita menikmati puasa Ramadhan sekarang ini, kiranya sangat afdal kalau setiap niat berpuasa kita selalu ingat syarat-syarat yang dikemukakan Imam Ghazali.

Dengan demikian, insya Allah kita tidak termasuk golongan orang yang disebut Rasulullah dalam hadisnya, "Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapat sesuatu selain lapar dan dahaga."

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement