Rabu 20 Mar 2019 06:06 WIB

Golongan Kanan

Golongan kanan atau yang dalam Alquran disebut ashhab al-maimanah

Alquran
Foto: Republika/Yasin Habibi
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Johasyah

Golongan kanan atau yang dalam Alquran disebut ashhab al-maimanah, sebagaimana disebutkan dalam surah al-Balad ayat 17- 18, adalah orang yang dika tegorikan oleh Allah sebagai orang-orang yang beriman, saling berpesan untuk kesabaran, dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

Tentang golongan kanan yang dikategori kan orang yang beriman, lebih perinci dijelas kan pada ayat sebelumnya. Allah berfir man, "Dan, tahukah kamu jalan mendaki dan sukar itu? (Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), memberi makanan pada hari terjadi kelaparan, (ke pa da) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir" (QS al-Balad: 12-16).

Dapatlah dipahami untuk menjadi golongan kanan itu, orang harus mampu melewati al-aqabah (jalan yang mendaki). Artinya ada beragam rintangan dan kesulitan yang dihadapi. Tan tangan ke baikan pertama, membebaskan budak. Sekarang mungkin budak yang dimaksudkan Alquran itu seperti era Rasulullah tidak ada lagi. Namun, perilaku memperbudak orang-orang lemah ma sih ter jadi di mana-mana. Orang ber iman harus istiqamah dalam membebaskan mereka karena tantangannya banyak sekali, terutama dari golongan kiri yang selalu berusaha menggagalkannya.

Kedua, tantangan orang beriman adalah memberi makanan pada saat terjadi kelaparan. Mengapa ini disebut tantangan? Sebab, orang beriman akan diuji dengan kekayaan juga. Apakah kekayaannya itu akan membuatnya lupa diri dan tidak empati kepada orang-orang yang susah di sekitarnya? Ataukah kekayaan nya itu dimanfaat kan untuk membantu mereka yang kesulitan ekonomi. Mungkin akan ada yang menuduh dia sok dermawan, adanya bisikan setan; "Untuk apa membantu mereka, mereka itu banyak yang pemalas", dan tantangan lainnya.

Adapun tantangan ketiga adalah memberi makan anak yatim. Ada banyak orang yang menyianyiakan anak yatim. Umumnya kerabat terdekat tergiur dengan hartanya. Ini menjadi jalan mendaki yang harus dilalui oleh orang yang beriman. Jangan sampai karena nafsu dia terpe nga ruh dan menghardik anak yatim yang disebut Alquran sebagai pendusta agama. (QS al-Ma'un: 1-2).

Keempat, tantangan yang harus dilewati untuk masuk pada golongan kanan adalah mem beri makan pada orang miskin yang fakir. Orang yang beriman itu harus memiliki rasa simpati dan em pati kepada sesama. Sebagai mana ditegaskan da lam Alquran; "Tolong-menolonglah kamu da lam (mengerjakan) ke baikan dan takwa, jangan tolongmenolong da lam perbuatan dosa dan pelanggaran." (QS al-Maidah: 2).

Intinya, untuk masuk ke kategori golongan kanan itu memang tidak mudah. Kita dapat ra sakan bagaimana sulitnya menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran karena me mang keba nyakan orang cenderung pada ashhab almasy'amah (golongan kiri), yakni mereka yang suka memperbudak, suka memonopoli, membiarkan anak yatim dan orang miskin kelaparan, me man faatkan kekuasaannya untuk kebathilan, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, menjadi bagian dari golongan kanan itu harus kuat, sabar, dan istiqamah. Maka, golongan kanan adalah mereka yang komitmen dalam pemanusiaan manusia dengan beragam tantangannya berlandaskan iman dan takwa. Semoga kita termasuk orang-orang golongan kanan. Wallahu a'lam bishawab

 

sumber : Hikmah Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement