Selasa 13 Feb 2018 16:06 WIB

Tersenyumlah

Tentu ada makna yang tersirat di balik senyum itu.

Tersenyum (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Tersenyum (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin el-Fikri

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam (SAW) merupakan teladan bagi umat. Berbagai perilaku, sikap, dan tindakan Rasulullah, mempunyai makna yang sangat bermanfaat bagi umatnya. Salah satunya adalah tersenyum. Rasul SAW mengajarkan, senyum adalah salah satu amal yang utama, dan senyum merupakan bagian dari sedekah.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan, pada suatu hari, ada serombongan orang yang fakir dan miskin dari golongan Muhajirin, datang menemui Rasulullah SAW. Satu di antara mereka pun mengadu dan mengeluhkan permasalahannya kepada manusia yang mulia (Rasul SAW--Red) ini.

"Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua pahala hingga mereka mendapatkan tingkatan yang paling tinggi." Rasul SAW bertanya, "Mengapa engkau berkata demikian?" Lalu, mereka pun menjawab, "Orang-orang kaya itu mendirikan shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami mengerjakan puasa, tapi giliran saat mereka bersedekah, kami tidak mampu melakukan amalan seperti mereka itu. Mereka juga mampu memerdekakan budak sahaya, sedangkan kami tidak memiliki kemampuan melakukan itu."

 

Mendengar keluhan orang fakir itu, Rasulullah SAW lantas tersenyum dan berusaha menghibur sang fakir. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai sahabatku, sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorang pun yang lebih utama dari kamu kecuali mereka berbuat seperti yang kalian kerjakan?" Dengan antusias, mereka pun mengiyakan, "Mau, wahai Rasulullah." Kemudian, Rasul SAW bersabda, "Bacalah 'subhanallah', 'Allahu akbar', dan 'alhamdulillah' setiap selesai shalat, masing-masing sebanyak 33 kali." Setelah menerima wasiat Rasulullah SAW, mereka pun pulang untuk mengamalkannya.

Beberapa hari kemudian, rombongan fakir ini datang lagi menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan keluhannya. "Wahai Rasulullah, saudara- saudara kami orang kaya itu telah mendengar perbuatan kami, lalu mereka juga melakukan sebagaimana amalan yang kami kerjakan." Maka, Rasul SAW bersabda, "Itulah karunia Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki." (QS an-Nur [24]: 38). (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan, ketika orang-orang fakir itu mengadukan kemampuan orang kaya dalam beramal, Rasul SAW lalu mengajarkan, agar mereka selalu tersenyum setiap bertemu saudarasaudaranya. Senyumanmu ketika bertemu dengan saudaramu adalah sedekah." (HR Ibnu Hibban).

"Termasuk sedekah adalah engkau mengucapkan salam dengan wajah ceria kepada orang-orang." (HR Ibnu Abi Dunya). Berdasarkan hadis di atas, memperbanyak senyum setiap bertemu setiap orang, apalagi sesama Muslim, menjadi ibadah yang mudah dan murah. Sebab, dengan banyak tersenyum, nilai sedekah juga akan semakin banyak. Subhanallah.

Kita sadari, kekayaan orang kaya begitu banyak. Mereka mampu membelanjakan harta yang dimilikinya di jalan Allah SWT. Mereka juga diberi kesehatan fisik yang prima. Untuk mengerjakan amal ibadah, seperti shalat dan puasa, mereka juga mampu melaksanakannya dengan baik. Tetapi, tersenyum, tentu akan berbeda jumlahnya. Betapa indahnya ajaran agama yang dibawa Rasul SAW ini untuk umatnya. Orang miskin yang tidak mampu bersedekah dengan hartanya, tetapi mereka bisa bersedekah dengan tersenyum.

Tentu ada makna yang tersirat di balik senyum itu. Banyak para ahli kesehatan menemukan manfaat yang mengagungkan dari senyuman. Di antaranya, yang pertama, senyum itu akan menghilangkan beban pikiran dan stres. Kedua, senyum itu akan meredam amarah (emosi). Rasa marah yang meledak-ledak, akan mudah hilang jika dilandasi dengan senyuman. Ketiga, senyuman yang memperlihatkan gigi geraham dan gigi taring, akan mengencangkan kulit wajah sehingga membuat wajah akan senantiasa ceria dan awet muda.

Keempat, senyum ramah akan meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh), mengurangi rasa sakit, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Kelima, senyuman akan menularkan energi positif kepada lingkungannya. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang bergaul dengan mereka yang murah senyum maka sikapnya juga akan ramah. Semoga kita semua mampu menjalankan salah satu ajaran Islam ini, yakni tersenyum. Allahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement