Kamis 17 Jan 2019 09:49 WIB

Doa Cinta

Faktanya, doa untuk beliau terus mengalir.

Dzikir dan Doa Cinta Ust Arifin Ilham. Jemaah mengikuti Dzikir dan Doa Cinta untuk Ust Arifin Ilham di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (13/1/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Dzikir dan Doa Cinta Ust Arifin Ilham. Jemaah mengikuti Dzikir dan Doa Cinta untuk Ust Arifin Ilham di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (13/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Muhammad Muslih Aziz

JAKARTA -- Faktanya, doa untuk beliau terus mengalir. Dari segenap penjuru. Dari setiap kalangan. Ibarat air bah tsunami, doa itu terus bergerak dengan empasannya yang cukup kuat, menerjang dan melahap tepian dan daratan. Meski kini beliau tidak lagi di negeri kelahirannya. Tsunami doa itu terus mengalir deras.

Trending topic di berbagai media, lebih-lebih di media sosial, nama be liau selalu bergandeng doa. Berim pit harapan. Ya, doa dan harapan un tuk kesembuhannya. Sampai-sampai pemangku negeri dan para tokohnya berduyun-duyun mengantre masuk di sebuah kamar di RS untuk menen teng doa dan mendedah harapan.

Kini, beliau sedang istirahat total untuk pemulihannya yang lebih in tensif dan terawasi. Tanpa terganggu lagi oleh besukan beraroma politis. Biarkan beliau istirahat di sana. Demi Allah, kami senantiasa merindu nasihat hikmah dan kebersamaannya yang indah. Dalam setiap doa dari lisan anak-anak negeri, nama beliau selalu terselip. Sebuah kehormatan, ketika Ahad malam (13/1), wajah Muslimin- Mus limah berkumpul dan bersama mengangkat tangan untuk satu tu juan mendoakan kesembuhan beliau.

Acara ini dihelat atas inisiatif jamaah yang mencintai beliau. Istiqlal pun menjadi saksi atas himpunan para pencinta yang tumpah ruah, merintih, dan menangis-munajat kepada Sang Penguasa hidup. "As-aluLlahal 'Azhiem Rabbal 'Arsyil 'Azhiem, ay yasyfiyahuu, hamba mohon kepada Allah yang Mahaagung, Tuhan Arasy yang Agung, sembuhkanlah beliau, murabbi kami, Ustaz Muhammad Arifin Ilham."

Ya, mereka hadir karena cinta. Karena sebuah asa. Mereka datang dengan menguntai doa Nabi SAW yang menyatukan. Sangat inginnya beliau kembali seperti semula. Kembali dalam kesahajaannya yang natural. Kembali untuk kita yang rindu nasihat Alquran dan sunah yang hidup dan menghidupkan.

Kembali untuk negeri yang sedang sakit dan terus-terusan diuji ini. Kembali untuk NKRI yang adem, sejuk, dan mendamaikan. Kembali untuk Indonesia yang berzikir. Bersama tulisan ini, tasyakur yang tinggi terhatur untuk semua yang telah mengulur doa tak henti. Allah balas kebaikan ikhwah semua dengan lipatan pahala yang tak berujung, dalam ridha, rahmat, berkah, dan janah-Nya. Aamiin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement