Jumat 04 Jan 2019 23:22 WIB

Esensi Ridha: Menangkap Hikmah di Balik Duka

Hidup tak lebih dari sekadar menjalani skenario Ilahi.

Rep: Ali Yusuf / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berzikir
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ilustrasi berzikir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perjalanan hidup manusia itu berbeda-beda. Ada yang terlihat selalu diselimuti keberuntungan dan kemilau kebahagiaan.  

"Sebaliknya ada yang merasa selalu dirundung duka dan nestapa," kata penceramah Habib A Rahman al-Habsyi lewat pesan hikmahnya yang diterima Republika.co.id, Jumat (4/1).   

Habib menuturkan yang bekerja keras sekuat tenaga tak selalu seberuntung bahkan sering kali kalah oleh mereka yang santai dan berleha-leha saja.  

Bahkan, kata dia, yang baik malah seringkali tersingkir oleh mereka yang penuh muslihat dan tipu daya. Yang berjasa dan tulus mengabdi dilupakan, yang penjilat malah dipuja-puja. 

"Semua itu kadang sering menyesakkan dada. Tetapi, bukankah hidup tak lebih dari menjalani skenario Ilahi? tanya Habib.    

Habib mengatakan, “Bukankah, Allah SWT suka dengan hambanya yang ridha dan ikhlas menjalani lakon hidup yang harus dilakoninya? 

Dari Sakhbarah RA berkata, ”Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa diberi lalu berterima kasih, jika diberi cobaan dia bersabar, jika ia berbuat dhalim lalu mohon ampun, jika dizalimi dia memaafkan”.  

Kemudian Rasulullah SAW diam maka para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana orang tersebut ?” Beliau bersabda, ”Mereka orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka orang-orang yang mendapat petunjuk,” kata Habib A Rahman Al Habsyi menyampaikan hadis riwayat at-Thabrani.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement