Jumat 21 Jul 2017 13:01 WIB

Benteng Pertahanan Mukmin

Kaum Wanita Palestina ikut shalat berjamaah di kompleks Masjidl Aqsa
Foto: Ammar Awad/Reuters
Kaum Wanita Palestina ikut shalat berjamaah di kompleks Masjidl Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Oleh: Moch Hisyam

Selama hidup di dunia, selama itu pula kita berada dalam suasana peperangan melawan musuh abadi bernama setan. Untuk itu, kita harus selalu siap siaga dan tidak boleh lengah karena setan akan terus berupaya melumpuhkan, menawan, dan menjadikan kita budaknya.

Upaya yang harus kita lakukan agar bisa selamat dan memenangkan peperangan dengan setan, selain dengan melakukan upaya-upaya yang bisa melemahkan setan, kita juga harus membangun benteng pertahanan yang kokoh. Benteng pertahanan yang kita bangun akan mampu menjadi penghalang atas serangan-serangan yang dilancarkan setan. Semakin kokoh benteng pertahanan yang dibangun, semakin sulit juga bagi setan untuk melancarkan serangannya sehingga kita bisa selamat dari godaannya.

Benteng pertahanan mukmin dari serangan setan tidak tersusun dari bebatuan, tetapi tersusun dari amalamal kebaikan. Semakin banyak amal yang kita lakukan dan semakin beristiqamah dalam melakukannya akan membuat benteng pertahanan semakin kokoh. Bentuk benteng pertahanan mukmin tidak dapat terlihat, tetapi kekokohannya dapat terlihat dari kemampuannya menahan diri dari berbuat buruk dan menolak segala hal yang mengajak kepada dirinya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tercela.

Ada tiga amal utama yang harus kita lakukan untuk membangun benteng pertahanan yang kokoh. Pertama, gemar ke masjid. Gemar ke masjid dengan tujuan untuk memakmurkannya, terutama dengan shalat berjamaah, akan menjadi benteng dan pejagaan diri dari serangan setan.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kamu mau aku tunjukkan apa yang dengannya Allah menghapus dosadosa dan mengangkat derajat? Menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang berat, memperbanyak langkah ke masjid, dan menanti shalat setelah shalat. Itulah penjagaan sesungguhnya, itulah penjagaan sesungguhnya." (HR. Muslim)

Kedua, selalu berzikir. Ibnu Taimiyah dalam al-Kalim ath-Thayyib menyebutkan, fungsi zikir adalah seperti seseorang yang mengusir musuhnya dengan cepat. Sampai-sampai jika musuh itu datang pada benteng, maka akan terlindungi.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria dengan lima kalimat, agar beliau mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya (di antaranya)… Aku perintahkan kamu untuk dzikrullah (mengingat, menyebut Allah). Sesungguhnya perumpamaan itu seperti perumpamaan seorang laki-laki yang dikejar oleh musuhnya dengan cepat, sehingga apabila dia telah mendatangi benteng yang kokoh, kemudian dia menyelamatkan dirinya dari mereka (dengan berlindung di dalam benteng tersebut). Demikianlah seorang hamba tidak akan dapat melindungi dirinya dari setan, kecuali dengan dzikrullah." (HR Ahmad).

Ketiga, membaca Alquran. Membaca Alquran merupakan salah satu benteng penjagaan diri kita dari setan. Kepada Abu Hurairah, setan telah membukakan salah satu rahasianya. Hal ini dibenarkan oleh Rasulullah SAW. Setan mengatakan, "Jika engkau menempati tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi sampai engkau menyelesaikan ayat tersebut. Maka sesungguhnya akan selalu ada padamu seorang penjaga dari Allah, dan setan tidak akan mendekatimu sampai engkau masuk waktu pagi." (HR Bukhari).

"Ya, Rabb-ku. Aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS 23: 97-98). Aamin. n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement