Rabu 16 Nov 2016 01:00 WIB

Ustaz Farid Mendapat Hidayah Cara Cepat Membaca Alquran

Rep: mgrol084/ Red: Agus Yulianto
  Ustaz Achmad Farid Hasan Pengajar membaca Alquran metode 30 menit
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Ustaz Achmad Farid Hasan Pengajar membaca Alquran metode 30 menit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Achmad Farid Hasan menemukan metode cara cepat membaca Alquran. Metode berjudul 'Metode 30 Menit Bisa Membaca Alquran' tersebut sudah dipraktikkan selama kurang lebih 15 tahun dan telah dibukukan pada 2005. Buku tersebut berhasil terjual sebanyak 50 ribu eksemplar.

Bersama sang istri, Farid menulis buku pertamanya dan mereka meyakini bahwa metode ini merupakan hidayah yang ia terima dari Allah SWT. Selain memiliki latar belakang pendidikan pesantren, Farid juga pernah belajar di salah satu sekolah tinggi Islam di Surabaya.

Selain menjadi tenaga pengajar di pergurian tinggi, Farid memanfaatkan waktu luangnya dengan mengajar beberapa metode dasar membaca Alquran sebelumnya. Itu dilakukan di lingkungan masyarakat baik perorang dan kelompok. Faktor-faktor itulah yang membuat Farid berani menciptakan metode tersebut.

Apalagi kemudian sang istri Zulfi Ida Syarifah memintanya untuk berhenti bekerja sebagai dosen dan memfokuskan diri pada pembelajaran Alquran. Maka, sejak saat itulah di lebih banyak terjun dan menggeluti metode untuk pembelajaran membaca Alquran. Bahkan, dirinya pun tak mengetahui mengapa tiba-tiba pikirannya tergerak untuk menuliskan metode baru membaca Alquran itu.

"Tangan ini seakan digerakan oleh malaikat. Tiba-tiba begitu lancar menuliskan metode cepat membaca Alquran. Akhirnya, saat itu, tertulis metode pembelajaran ini sebanyak tiga lembar. Alhamdulillah, itu hidayah dari Allah SWT," ujarnya.

Maka sejak awal menciptakan metode ini, Ustaz Farid sudah berani membuka jasa mengajar di Mal Pasar Raya. "Entah kenapa saya yakin bisa. Hanya bermodal tiga lembar materi yang saya tulis, saya mengajar di mal sana. Alhamdulillah, meski awalnya hanya puluhan, tapi kemudian menjadi sangat banyak, “ ujar Achmad kepada Republika.co.id, Selasa (15/11).

Farid mengatakan, metode dalam buku tersebut memiliki keunggulan atau keunikan tersendiri. Yakni pertama, metode ini merupakan satu-satunya metode yang mengenalkan huruf Alquran dengan mengubahnya menjadi huruf latin. Cara tersebut diyakini mudah dan ringan untu diterima oleh para muridnya. Kedua, dalam metode ini memberi ciri-ciri pada setiap huruf Alquran yang berjumlah 30 itu.

Biasanya Farid mengajar untuk anak-anak berusia 9 tahun hingga orang dewasa berusia 70 tahun. Achmad menerapkan, beberapa persyaratan bagi yang ingin belajar membaca Alquran. Persyaratan itu adalah harus fokus, tidak boleh mengantuk atau tertidur, atas kemauan diri sendiri, dan mengenal huruf latin. "Tanpa salah satu dari keempat persyaratan itu, maka mustahil akan berhasil. Jadi, memang harus semua diikuti aturannya," katanya.

Dalam mengajar metode tersebut, Farid terlebih dulu mengenalkan huruf-huruf Alquran. Setalah itu, baru dia mengajarkan muridnya membaca surat Alquran. Untuk mengawalinya, Farid memilih, Surat Al- Hajj. Ini karena, menurutnya, surat tersebut jarang dikenali oleh banyak orang . Upaya tersebut untuk menghindari orang-orang yang hanya menghapal surat-surat Alquran tanpa bisa membacanya. "Alhamdulillah, sudah puluhan ribu peserta yang ikut pembelajaran ini sudah bisa membaca Alquran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement