Senin 14 Apr 2014 00:01 WIB

Spiritualisasi Kehidupan Seksual: Sexual dan Spiritual Foreplay (2)

Ilustrasi
Foto: Trendsupdates.com
Ilustrasi

Oleh: Prof DR Nasaruddin Umar

Dan di dalam Alquran puncak kepuasan di surga bukan mendapatkan hiburan bidadari, mengonsumsi aneka ragam makanan dan minuman, menggunakan berbagai fasilitas dan perhiasan di dalamnya, tetapi puncak kebahagian dan kenikmatan itu ialah “berjumpa” atau “melihat” Tuhan.

Ibnu Arabi memberikan penjelasan menarik dalam kitab Futuhat al-Makkiyyah-nya tentang rahasia di balik mandi junub. Mengapa orang harus mandi junub seusai melakukan hubungan suami istri?

Bagi Ibnu Arabi, mandi junub merupakan salah satu bentuk ungkapan penyesalan terhadap Tuhan setelah yang bersangkutan melupakan Tuhannya karena menikmati orgasme biologis.

Ia harus mandi dan menyucikan dirinya kembali agar peluang untuk mencapai kepuasan spiritual tidak terdistorsi dengan kenikmatan dan kepuasan biologis yang baru saja dilakukan. Itulah sebabnya kita dianjurkan berdoa sebelum melakukan hubungan suami istri.

Redaksinya dicontohkan langsung oleh Rasul, “Ya Allah jauhkanlah kami dari pengaruh setan dan jauhkan pula pengaruhnya terhadap rezeki yang engkau anugerahkan kepada kami.” Doa ini sangat populer sebagai doa pengantin baru.

Dalam dunia spiritual, konsep azwaj dikaji lebih mendalam. Menurut Nasafi, sebagaimana dikutip di dalam The Tao of Islam, Tuhan yang Mahamandiri, tempat segala sesuatu tergantung kepada-Nya (Allah as-shamad), dianggap sebagai zat yang wajib wujudnya (wajib al-wujud).

Sedangkan makhluk-Nya disebut zat yang mungkin wujudnya (mumkin al-wujud) karena keberadaannya sangat tergantung kepada kehendak-Nya dan keutuhan serta kelestariannya sangat tergantung kepada interaksi pasangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement