Selasa 31 Jan 2017 09:42 WIB

Rahasia Pengasuhan Anak Ideal dalam Keluarga

Gentle parenting mengajak orang tua mengasuh anak tanpa hukuman dan pujian.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Gentle parenting mengajak orang tua mengasuh anak tanpa hukuman dan pujian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga adalah pondasi pertama dan paling utama untuk mewujudkan masyarakat madani. Salah satu founder Azka Empowering Center Ika Setya Mahanani mengatakan salah satu sumber krisis moral adalah salah pengasuhan dalam keluarga dan tidak ada role model yang memadai dalam keluarga.

Trainer utama Smart Empowerment Technique (SET) ini mengatakan ada tujuh hal yang perlu diterapkan untuk mencapai menerapan pengasuhan ideal dalam keluarga. Tujuh hal tersebut yaitu, kesiapan menjadi orang tua, adanya kesepakatan tujuan pengasuhan, dual parenting (khususnya ayah), Komunikasi hangat, positif dan efektif, penanaman nilai-nilai agama, pahami karakter dan kebutuhan setiap anak serta adanya aturan yang disepakati dalam keluarga.

Cara Sederhana Membentuk Karakter

Bicara tentang dual parenting, Ika mempertegas tentang pentingnya peran ayah. Ayah sebagai pihak yang paling berwenang dalam hal menjalankan visi keluarga, penanggung jawab, konsultan pendidikan, pembangun sistem berpikir, penegak profesionalisme, maskulinitas, dan tegas dan tega. "Sedangkan dari pihak ibu, peran pentingnya dalam hal pelaksana harian pendidikan, penuh cinta dan ketulusan, penjaga harmonis dan sinergi, penegak moralitas dan nurani, femininitas, pembangun hati dan rasa dan serta penyembuh luka hati," ujar dia,  saat memberikan training di forum Silahturahmi LDK se-Banten dalam kegiatan Syahid Fair Club.

 

Ika juga menyampaikan 8 tips praktis dalam menjadi Orang tua yang lebih baik. Yang paling utama, kata dia yakni penerapan niLai-nilai agama dan moral. Kedua, orang tua harus mampu menjadi contoh. "Jadilah orang yang Anda ingin anak Anda akan menjadi seperti apa," kata dia.

Ketiga kata-kata yang digunakan dalam keluarga harus bijak. Keempat, aturan harus diterapkan secara jelas dan kosisten. Tak lupa agar orang tua selalu menciptakan momen-momen spesial dengan kelaurga. Keenam, siapkan contigency plans. Ketujuh, cintailah anak tanpa syarat, bahkan dalam situasi apapun dan terakhir. Terakhir, orang tua per belajar teknik psikoterapi sederhana.

Ada kata kunci penting yang Ika katakan bahwa ketika orang tua yang juga memiliki masalah yang tidak terselesaikan, maka pola pengasuhannya pun menjadi tidak baik. Hal ini bisa berdampak terhadap kondisi anak yang tidak bahagia sehingga kondisi keluarga pun tidak happy juga. Oleh karena itu, orang tua juga diajak untuk memiliki kemampuan Self Healing atau menjadi terapis bagi diri sendiri.

Ika Setya mengajak para peserta praktik teknik memaafkan yang ada dalam buku Smart Empowerment Technique (SET) yang begitu mudah dipraktekkan, tanpa harus dibimbing oleh orang lain, tanpa harus memberitahu masalahnya dan atau bermasalah dengan siapa, tidak menggunakan alat khusus dan yang paling penting adalah meningkatkan keikhlasan atas apa yang telah terjadi sehingga meningkatkan rasa syukur dan penerimaan diri yang tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement