Rabu 26 Jul 2017 21:21 WIB

Pendekatan Spritual Paling Ampuh Atasi Depresi

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Beribadah/ilustrasi
Beribadah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Depresi merupakan akar dari motif sebagian orang melakukan aksi bunuh diri. Ada empat pendekatan yang bisa menyembuhkan seseorang yang sedang depresi akut, namun salah satunya yang paling ampuh adalah dengan pendekatan spiritual.

Praktisi Psikologi Islam, M Soleh empat pendekatan itu adalah pendekatan psikologi, pendekatan kimiawi, pendekatan sosial, dan pendekatan spiritual. "Pendekatan spiritual ini paling powerfull banget dalam mengatasi depresi seseorang," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/7) sore.

Soleh memaparkan empat pendekatan itu secara lebih spesifik. Pendekatan psikologi lebih kepada perbaikan jiwa tanpa ada pemberian obat. Sementara, pendekatan kimiawi merupakan pendekatan yang harus menggunakan obat, akibat ada gangguan otak, serta hanya psikiater yang boleh memberikan resepnya.

Selain itu, ada juga pendekatan sosial. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh lingkungan keluarga, teman, sekolah, pokoknya yang berhubungan dengan perubahan sosial. Biasanya, pendekatan ini dilakukan bagi orang depresi akibat melihat lingkungan sekitar yang buruk.

Dan pendekatan spiritual ini, Soleh memberikan contoh dua nilai dalam Islam yang dapat diterapkan pada semua orang. "Pertama, dalam Islam itu ada nilai yang mengatakan cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah SWT. Kedua, juga ada nilai yang mengatakan semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah SWT," tutur dia.

Depresi muncul ketika seseorang kehilangan makna hidupnya. Soleh memberikan pandangannya terkait matinya vokalis Linkin Park akibat bunuh diri. Menurut dia, Chester Bennington mengalami disorientasi bisa dikarenakan sudah berada di puncak, namun bingung ingin berbuat apa lagi.

"Misalnya, jika hanya kejar materi yakni hedonis, jadi tidak puas satu naik ke dua lalu terus naik, hingga puncak yang diinginkan. Dan akhirnya, jika sudah mentok di puncak, justru malah tidak mendapat makna hidup apapun. Jika saja nilai Islam digunakan, ia pasti memahami makna tertinggi itu adalah Allah," papar Soleh.

Nilai tersebut dimaknai dia, artinya jika di dunia tidak dapat yang diinginkan, akan dapat di kehidupan selanjutnya (surga). Begitupun dengan kasus yang dilatarbelakangi rasa cinta. Ia merasa sudah tidak punya cinta lagi akibat putus, ini artinya makna cinta dia itu pendek.

Soleh menceritakan pengalamannya, ketika ia menjadi Konsultan PBB, dan ia sempat mengobrol dengan MSF Holland. MSF Holland ini merupakan asosiasi yang pernah membantu Aceh dan Padang pada saat bencana melanda dua wilayah itu.

MSF Holland mengecek dari praktisi, bahwa orang yang mampu bangkit dari depresi adalah mereka yang punya pemecahan masalah coping yang bagus. Dan pemecahan masalah coping yang bagus itu dikarenakan berpijak pada nilai Islam.

"Namun, pengaruh sugesti dari diri sendiri juga diperlukan. Itu sebabnya mengapa ada yang disebut psikologi Islam. Itu merupakan kombinasi antara pendekatan psikologi dengan nilai-nilai Islam. Mereka yang bunuh diri ini karena mereka tidak punya nilai Ilahi-nya. Intinya, kalau ada masalah ya diselesaikan," papar Pengurus Pusat Asosiasi Psikologi Islam itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement