Jumat 24 May 2019 16:16 WIB

Beragam Bangsa Pernah Kuasai Tripoli

Sejak abad ke-8 SM, Afrika Utara di kuasai oleh Fenisia

Masjid Agung Tripoli
Foto: Wikipedia
Masjid Agung Tripoli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berabad-abad, beragam bangsa pernah menguasai Tripoli di Libya, yaitu Fenisia (Phoenicia), Numidia, Vandal, Bizantium (Yunani), Berber, Normandia, Spanyol, Italia, Romawi, Arab, negara-negara sekutu pada Perang Dunia II, hingga akhirnya Tripoli menjadi ibu kota Libya yang saat itu berbentuk monarki republik.

Tripoli pernah dipimpin oleh seorang kaisar, raja, sultan, pasha, Four Power Commission, hingga akhirnya presiden diktator Muamar Qaddafi yang dijatuhkan rakyatnya pada 2011.  Sejak abad ke-8 SM, Afrika Utara dikuasai oleh Fenisia, bangsa pelaut yang per nah merajai wilayah Laut Tengah dari Levant (pantai Mediterania Timur) hingga Afrika Utara.

Dalam bahasa Fenisia, wilayah Afrika Utara disebut Ui’at dan dalam bahasa Latin disebut Oea. Mereka yang pertama kali hadir di tempat yang kemudian diberi nama Tripoli. Ini adalah kota kedua yang mereka beri nama Tripoli. Di Lebanon, tempat asal bangsa Fenisia, mereka lebih dulu mendirikan kota Tripoli. 

Di Afrika Utara, Fenisia mendirikan Kota Sabratha, Oea, dan Leptis Magna, serta memperkenalkan budi daya pohon zaitun. Pada awal abad ke-7 SM, bangsa Fe nisia berusaha memperketat kekuasaannya di pantai Afrika Utara dari Teluk Sirte hingga ke Atlantik.

Bangsa Fenisia sempat mendirikan kerajaan besar di Tunisia yang bernama Kartago. Kerajaan yang berseteru dengan Yunani dan Kekaisaran Romawi ini menguasai kota-kota di sepanjang Afrika Utara dari Maroko hingga Libya pada abad ke-6 SM. 

Sayangnya, sejarah Fenisia cukup sampai di situ karena tidak meninggalkan catatan tertulis dan tidak terdapat pula reruntuhan dari periode Fenisia di Tripoli. Pada abad ke-5 SM, pernah muncul Kerajaan Garamantian yang berpusat di Fezzan, pedalaman Libya. Bangsa Yunani juga pernah mendirikan koloni di Sirenaika, di wilayah timur Libya saat ini. 

Setelah Fenesia dikalahkan dan Kartago dihancurkan oleh Romawi pada 146 SM, wilayah ini berada di bawah kendali prokonsularis Romawi di Afrika. Dari sekadar protektorat, Libya kemudian menjadi sebuah provinsi penuh Romawi dengan nama Tripolitania yang dalam bahasa Latin berarti tiga kota. 

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement