Kamis 25 Apr 2019 15:37 WIB

Dilanda Kekeringan, Umat Islam Kenya Gelar Shalat Istisqa

Shalat istisqa bukan pertama kali digelar di Kenya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, GARISSA – Segenap  umat Islam di Garissa, Kenya melakukan shalat memohon turunnya hujan (istisqa) di berbagai tempat. Pelaksanaan shalat ini menyusul kekeringan yang melanda wilayah timur laut negara itu.   

Menurut laporan Otoritas Manajemen Kekeringan Nasional Kenya, jika hujan tak turun dalam dua pekan ke depan diperkirakan akan banyak hewan yang mulai mati. 

Baca Juga

Ketua Tertinggi Muslim Kenya, Abdullahi Salat mengatakan shalat tersebut dilakukan sebab situasi kekeringan yang tak terkendali lagi. 

“Karena hanya Tuhan yang dapat campur tangan saat kritis ini. Kami datang hari ini ke sini setelah menyadari bahwa situasi kekeringan sudah tak terkendali,” kata Salat seperti dilansir The Star Kenya pada Kamis (25/4).  

Semetara ulama setempat, Syekh Mahat Osman, mengatakan shalat memohon hujan bukan kali pertama dilakukan mereka. Para ulama mendesak pemerintah daerah dan pusat serta pemangku kepentingan lainnya untuk menambah distribusi bantuan makanan dan truk air sehingga tak ada warga Kenya yang mati kelaparan.   

Sementara di kota Bura East daerah pemilihan Bagi, Syekh Siyat Ismail mengimbau umat Islam untuk tetap tabah dalam mengikuti ajaran Islam untuk mendapatkan berkah dari Yang Mahakuasa. “Pada saat sulit kita harus kembali ke Yang Mahakuasa, bukan politik,” katanya. 

Sementara para politisi di Garissa telah meminta pemerintah pusat untuk menyatakan kekeringan sebagai bencana nasional.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement