REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di salah satu kota di Ceska, yaitu Brno, berdiri masjid pertama Ceska. Diresmikan pada 2 Juli 1998 oleh komunitas Muslim, Islamic Foundation, di Kota Brno. Sayang, letaknya yang berada di pusat keramaian justru menuai protes dari masyarakat non-Muslim. Bangunan tersebut akhirnya berdiri tanpa menara selayaknya masjid.
Pada 17 September 2004, organisasi komunitas Muslim Ceska, Úst?edí muslimských obcí (Kantor Pusat Asosiasi Muslim), mendaftarkan dirinya pada pemerintah. Disahkannya komunitas ini juga menandai Islam menjadi agama resmi di Ceska.
Awal mula terbentuknya Masjid Brno ketika banyaknya jamaah shalat Jumat. Para jamaah shalat di jalan-jalan. Masalah yang muncul adalah sulitnya mencari air wudhu. Hal inilah yang membuat masyarakat Muslim sangat ingin untuk memiliki bangunan masjid sendiri.
Muslim setempat berusaha mencari bangunan yang cocok untuk masjid, namun tak ada yang pas. Sampai diputuskan untuk mencari lahan yang kemudian didirikan bangunan masjid.
Pada Maret 1995, Muslim mendapatkan lahan seluas 250 meter. Namun, Dewan Kota Brno menolak memberikan izin pembangunan. Alasan penolakan izin, yaitu bangunan yang akan dibangun tersebut akan merusak arsitektural lingkungannya. Karena, lahan yang didapat Muslim lokasinya hanya berjarak satu blok dari bangunan tua warisan sejarah kota itu.
Kerasnya penolakan terhadap pembangunan masjid tersebut lebih terkait dengan masalah politik, agama, dan nasional. Namun, akhirnya setelah menuai perjuangan panjang, izin pembangunan akhirnya keluar dari otoritas setempat dengan berbagai syarat.
Protes datang dari masyarakat setempat ketika proses pembangunan dimulai. Solusi ditawarkan dari otoritas setempat hingga akhirnya pembangunan bisa berlangsung. Pembangunan rumah ibadah ini selesai dalam kurun waktu enam bulan. Masjid ini mempunyai struktur bangunan yang sederhana, tak jauh berbeda dengan bangunan di sekitarnya. Proses renovasi masjid tersebut dimulai pada Juli 1997 dan berakhir pada 2 Juli 1998.
Satu pekan setelah peresmian Masjid Brno, Muslim setempat mengadakan open house yang dihadiri sekitar 250 orang. Acara ini kemudian menjadi agenda wajib masjid. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung yang datang lebih dari 2.500 orang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
